TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Warung makan murah yang didirikan oleh Komunitas Bikers Subuhan Satmori Tasikmalaya telah selesai dibangun. Rencananya, warung makan murah yang berlokasi di Jalan Laswi, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya ini akan diresmikan pada Sabtu (3/7/2024) mendatang.
Peresmian warung makan murah ini akan dihadiri oleh unsur Forkopimda Kota Tasikmalaya serta para pencinta otomotif di Kota Santri. Untuk menyukseskan peresmian tersebut, para pengurus Komunitas Bikers Subuhan Satmori Tasikmalaya mengadakan rapat bersama di warung makan murah pada Rabu (31/7/2024) siang.
"Dikatakan 99 persen sudah selesai. Tinggal finishing. Hari Sabtu kita launching, dan langsung terbuka untuk umum. Diharapkan komunitas motor bisa makan di sini," kata Presiden Satmori Tasikmalaya, Noves Narayana.
Noves menjelaskan, bahwa ide untuk mendirikan warung murah ini berawal dari obrolan ringan. Kegiatan yang dilaksanakan Satmori Tasikmalaya setiap bulan memerlukan dana yang tidak sedikit, bahkan mencapai Rp5 juta hingga Rp6 juta.
"Sehingga pada perjalanannya, kami berpikir untuk menginginkan ada dana yang selalu stanby dan tidak merepotkan sana sini. Dari perbincangan ini muncul lah ide untuk membangun warung yang hasil keuntungannya khusus untuk kegiatan Satmori," ujar Noves.
Noves menyebut, bahwa untuk membangun warung murah ini membutuhkan biaya sebesar Rp82 juta. "Jadi ini, murah, ngenah dan berkah. Jadi kita tidak terlalu apa-apa. Karena itu ada variatif, ada Rp5 ribu untuk makan di sini dan Rp10 ribu bisa dibawa pulang," jelasnya.
Menurut Noves, dengan harga yang relatif murah itu diyakini pasti ada keuntungannya. Karena nantinya, keuntungan dari warung murah itu sebagian akan digunakan untuk kemakmuran masjid, yayasan, dan kegiatan Satmori.
"Karena di sini kita dibangun di tanah yang memiliki masjid ini. Kalau itu kita harga Rp5 ribu, minimal telur, tahu tempe. Dan Rp10 ribu itu dengan daging ayam," terangnya.
"Bisa murah itu bagaimana? Karena beberapa orang dari anggota Satmori ini adalah penyuplai telur, ayam, dan lain-lain. Jadi mereka sebagai sedekah juga, tidak mengambil keuntungan dari sana," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono