TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia (HKI). Pada 2024 ini, HKI merayakan usianya yang ke-77 tahun.
Kota Tasikmalaya menjadi saksi sejarah lahirnya HKI, karena di kota ini diselenggarakan kongres pertama pada 12 Juli 1947.
Sebagai penanda sejarah tersebut, Kota Tasikmalaya memiliki Tugu Koperasi yang terletak di Jalan Moch Hatta, Kecamatan Cipedes. Tugu ini didirikan sebagai simbol lahirnya Hari Koperasi Indonesia.
Dalam momen HKI ke-77, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Tasikmalaya, Agus Rudianto, berharap koperasi di Kota Tasikmalaya bisa berkembang lebih baik lagi.
"Sudah seharusnya ini mendapatkan dukungan dari semua pihak, agar koperasi di sini bisa kembali berkembang dan dikenal luas," kata Agus Rudianto usai menghadiri pendirian Koperasi HIPMI di kantor PKKT, Kecamatan Cipedes, Jumat (12/7/2024) sore.
Menurut Agus, koperasi bukan sekadar untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan untuk memberikan kesejahteraan bagi anggotanya serta masyarakat.
"Otomatis, ketika misi kesejahteraan ini dilakukan oleh koperasi, negara akan terbantu. Negara tidak perlu repot-repot memberikan bantuan sosial, karena kemandirian ekonomi bisa dicapai melalui koperasi," ujarnya.
Agus juga merasa bahagia pada momen Hari Koperasi Indonesia ke-77 ini, karena para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Tasikmalaya resmi mendirikan koperasi.
"Selain HIPMI, setahu saya belum ada. Kalau pegawai negeri ada Kopkar. Tapi untuk pengusaha, baru sekarang ada yang namanya bordir, Gapebta. Tapi sekarang, ya gitu lah," jelasnya.
Agus juga menginginkan perhatian lebih terhadap Tugu Koperasi di Tasikmalaya, yang tampak kusam dan kurang perawatan. Beberapa bangunan di sekitarnya juga terbengkalai dan belum diperbaiki sejak ambruk pada tahun 2022.
"Kami sudah lama meminta kepada pemerintah agar tempat ini dijadikan pusat informasi bisnis dan eduwisata koperasi. Ini tempat sejarah, dan jika digunakan dengan baik, saya yakin orang-orang akan terkesan," ujarnya.
Agus berharap ke depannya akan ada museum, ruang pertemuan, ruang edukasi, serta outlet koperasi dan UMKM di lokasi tersebut.
"Dengan luas satu hektar, tempat bersejarah ini harus segera direvitalisasi dan dioptimalisasi. Kita perlu memperbaiki monumen koperasinya. Jadi, ketika orang datang, mereka bisa melihat lebih dari sekadar tugu. Harus ada museum dan sejarah koperasi yang disiapkan dengan baik," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono