get app
inews
Aa Read Next : Sosok Polisi Teladan, Bhabinkamtibmas di Tasikmalaya Sisihkan Gaji untuk Bantu Kaum Duafa

Kisah Perajin Cobek Batu Ukir dari Tasikmalaya, Tetap Bertahan di Era Modern

Selasa, 14 Mei 2024 | 09:28 WIB
header img
Kisah Perajin Cobek Batu Ukir dari Tasikmalaya, Tetap Bertahan di Era Modern. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Indra Sanjaya

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Perajin peralatan rumah tangga tradisional di Desa Raksasari, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, masih bertahan dan produktif.

Kakek Ikin (77), seorang perajin warga Kampung Nagasari, Desa Raksasari, Kecamatan Taraju, masih piawai memahat dan mengukir batu membuat kerajinan peralatan dapur seperti dulang dan cobek.

Dengan dibantu anaknya Amin (55), batu liar yang ia dapatkan dari sungai disulap menjadi berbagai kerajinan dan menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Bermodalkan peralatan sederhana seperti pahat dan palu, meraka berhasil melahirkan karya pahat dan ukir yang banyak diminati konsumennya dan laku keras di pasaran bahkan banjir orderan.

"Ini saya bersama bapak lagi membuat cobek. Pembuatannya pun masih manual, hanya mengandalkan pahat dan palu. Jadi proses pembuatannya memakan waktu," kata Amin, Selasa (14/5/2024).

Sambung Amin, karena masih manual, untuk membuat satu cobek dibutuhkan waktu 1 hari kadang lebih tergantung motif dan ukurannya. Di samping itu batunya juga harus jenis tertentu.

"Material untuk cobek menggunakan jenis batu ketan yang ada di daerah aliran sungai (DAS) Pageralam, di mana batuan ini memiliki tekstur padat dan mudah dipahat," jelasnya.

Kerajinan pahat batu ini ia lakoni bersama ayahnya sudah 44 tahun dan turun temurun. Bahkan dulu pernah datang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) meninjau langsung proses pemahatan.

"Kalau bapak saya memahat batu itu sejak tahun 1980, pada saat bantu-bantu bapak, saya masih kecil. Istimewanya pahatan di sini bentuknya unik ada yang lonjong seperti buah pepaya, ada yang seperti tomat dan dipercantik dengan ukiran yang menyerupai daun dan tangkai," paparnya.

Untuk harganya pun cukup terjangkau tergantung ukuran besar kecilnya. Konsumen sudah langganan biasanya mereka datang ke sini.

"Untuk cobek ukuran kecil dihargai Rp30 ribu, ukuran sedang Rp100 ribu, dan jumbo jenis dulang Rp500 ribu. Pemasaranya dari Tasikmalaya hingga luar daerah seperti Yogjakarta," pungkasnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut