get app
inews
Aa Read Next : Gerindra dan Nasdem Kabupaten Tasikmalaya Koalisi untuk Pilkada 2024

Banjir Sukaresik Rendam Lumbung Padi di Tasikmalaya dan Sekitarnya

Jum'at, 26 April 2024 | 13:50 WIB
header img
Banjir Sukaresik Rendam Lumbung Padi di Tasikmalaya dan Sekitarnya. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Asep Juhariyono

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, yang dilanda bencana banjir, ternyata merupakan salah satu lumbang padi di Kabupaten Tasikmalaya.

Banjir besar yang datang sejak Kamis (25/4/2024) malam, tidak hanya merendam sedikitnya 400 rumah warga, tapi juga persawahan yang banyak menghampar di desa tersebut.

"Desa ini merupakan salah satu lumbung padi Kabupaten Tasikmalaya. Ada sekitar 125 hektare sawah produktif yang setiap tahun bisa panen tiga kali," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, saat ditemui di lokasi, Jumat (26/4/2024).

Menurut Nuraedidin, produksi padi Desa Tanjungsari ikut berkontribusi terhadap ketersediaan beras untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

"Stok beras Kabupaten Tasikmalaya dan sekitarnya, salah satunya disuplai dari Desa Tanjungsari," ujar Nuraedidin.

Pihaknya bersama aparat Desa Taniungsari masih melakukan pendataan berapa luas sawah yang terdampak banjir rutin setiap turun hujan dengan intensitas tinggi tersebut.

"Jumlah luas sawahnya kan sekitar 125 hektare. Nah kami masih melakukan pendataan berapa luas sawah yang terdampak," jelas Nuraedidin. Namun jika melihat luas genangan air, diperkirakan sawah yang terendam mencapai puluhan hektar.

Engkus (45), salah seorang petani, menuturkan, sawah yang sudah terendam air terutama dengan padi usia satu bulan dipastikan tidak akan tumbuh lagi alias rusak.

"Pengalaman kami selama ini jika padinya baru berusia sebulan tidak bisa diselamatkan lagi karena seluruhnya terendam air. Makanya kami berharap banjir segera reda dan padi masih bisa tumbuh lagi," ujar Engkus.

Nuraedidin pun berharap tidak terjadi puso pada sawah yang terdampak. "Data sawah terdampak diharapkan segera terumpul, sehingga dengan cepat kami bisa mengambil langkah pemetaan dan penanggulangan," ujarnya.

Kepala Desa Tanjungsari, Amas, mengungkapkan, selain dikonsumsi sendiri, produksi gabah Desa Tanjungsari dijual dan menjadi salah satu mata pencaharian warga.

"Sawah di sini tergolong produktif karena tak pernah kekurangan air. Cuma masalahnya kalau datang banjir, ya seperti ini, padi rusak terendam," kata Amas.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut