TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Mobil polisi dari Polsek Sukaresik, Polres Tasikmalaya Kota, menjadi penolong bagi warga yang terdampak banjir di tiga kampung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (25/4/2024) malam.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan banjir di beberapa bagian desa, memaksa warga untuk mengungsi dari rumah mereka. Dalam situasi darurat ini, mobil polisi dari Polsek Sukaresik bergerak cepat untuk membantu proses evakuasi.
Dengan kondisi air yang terus naik dan akses jalan yang sulit dilalui oleh kendaraan biasa, mobil polisi menjadi salah satu kendaraan yang mampu menembus genangan air untuk mencapai daerah yang terdampak banjir. Petugas polisi dan TNI bekerja keras untuk mengevakuasi warga yang terjebak di rumah mereka.
Tidak hanya sebagai alat transportasi, mobil polisi juga digunakan untuk menyampaikan bantuan logistik dan medis kepada korban banjir.
Petugas polisi dan TNI serta aparat desa, dengan sigap memberikan pertolongan pertama kepada warga yang membutuhkan, serta mengkoordinasikan upaya evakuasi dengan pihak terkait lainnya.
Kehadiran mobil polisi dalam upaya penanggulangan bencana ini membuktikan peran penting kepolisian dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam situasi darurat seperti banjir.
Kerjasama antara polisi, TNI, aparat desa, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan bersama di tengah bencana alam.
Kepala Desa Tanjungsari, Amas, mengatakan, banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayahnya sejak Kamis (25/4/2024) siang kemarin hingga pukul 20.00 WIB.
"Mulai hujan dari jam satu siang kemarin sampai jam delapan malam tadi. Air mulai naik mulai jam delapan malam lebih tadi, airnya meluap dari Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang," ucap Amas, Jumat (26/4/2024) dini hari.
Amas menyebut, akibat banjir yang merendam rumah warga itu, setidaknya ada 900 warga dari 1.500 kepala keluarga (KK) diungsikan ke tempat yang aman.
"Warga yang dievakuasi ada di tiga kepunduhan, yakni di Mekarsari, Hegarsari dan Bojongsoban. Yang sudah dievakuasi baru dua kepunduhan dibawa ke masjid dan kantor desa. Seluruh warga terutama lansia dievakuasi ke masjid dan Kantor Desa Tanjungsari, guna keselamatan," ujarnya.
Amas menambahkan, ketinggian air banjir mencapai setinggi pinggang orang dewasa bahkan lebih. Selain merendam rumah, banjir juga merendam ratusan hektare sawah. Bahkan, hingga saat ini banjir masih terjadi.
"Kalau yang dievakuasi sudah kurang lebih 900 orang, tapi yang terendam ada 1.500 kepala keluarga. Ketinggian air ada yang sepinggang dan lebih dari pinggang. Rumahnya udah terendam semuanya," tandasnya.
Hingga saat ini, kondisi air banjir masih menggenangi wilayah Desa Tanjungsari.
Editor : Asep Juhariyono