TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Memasuki pertengahan Ramadhan 1445 H, harga beras kualitas premium di pasar tradisional Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, masih tinggi mencapai Rp 17.000 per kilogram.
Rijal (35), salah seorang pedagang sembako di pasar Taraju, mengungkapkan, harga beras belum betanjak turun. Kenaikan harga sudah terjadi beberapa minggu terakhir. Apalagi setelah memasuki pertengahan Ramadahan.
Selain itu, lanjut Rijal, kenaikan harga beras juga dipicu banyaknya petani yang mengalami gagal panen pasca kekeringan melanda beberapa bulan lalu, sehingga pasokan beras di pasar menurun.
"Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan dan masih bertahan. Sebelumnya dijual sekitar Rp15.000 per kg kini tembus Rp17.000 per kg. Itu pun stoknya terbatas," ujar Rijal, saat ditemui, Rabu (27/3/2024).
Lebih jauh Rijal mengungkapkan, hampir semua bahan kebutuhan pokok saat ini mengalami kenaikan. Tidak saja beras, tapi juga minyak goreng, terigu, telor ayam dan gula pasir juga merangkak naik.
Disebutkannya, harga minyak goreng curah dijual Rp 17.000 per kg, tepung tapioka Rp 14.000 per kg, telor ayam Rp 30.000 per kg, gula pasir Rp 18.000 per kg, tepung terigu Rp 9.000 per kg, gula merah Rp 25.000 per kg dan beras premium Rp 17.000 per kg.
"Entah sampai kapan kondisi ini berlangsung. Kami bukanya untung tapi malah rugi. Pasalnya tidak bisa menjual tinggi untuk memperoleh keuntungan yang wajar," kata Rijal.
Terpisah, penjual beras warungan dan sembako, Siti (38), mengaku kerepotan dengan kenaikan harga beberapa bahan pokok untuk kebutuhan rumah tangga, terutama beras.
"Ya kalau beli beras premium di pasar dengah harga Rp 17.000 per kg di warungan hanya bisa menjual Rp 17.500 - Rp 18.000 per kg. Berharap normal lagi kasihan masyarakat dan juga pedagang, sebentar lagi mau menghadapi lebaran," kata Siti.
Editor : Asep Juhariyono