CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Ciamis telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan satu keluarga di Dusun Sumur Bandung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeunjing, Ciamis.
"Sampel makanannya sudah diambil untuk diperiksa di laboratorium," ujar Kepala Dinas Kesehatan Ciamis, dr. H Yoyo M.Kes, didampingi oleh Kabid Kesehatan Masyarakat, dr. Eni Rohaeni, Selasa (20/2/2024).
Menurut dr. Eni, makanan yang sudah diambil sampelnya terdiri dari tumis jamur, tahu, dan petai. "Jadi, jamur tersebut ditumis bersama tahu dan petai," ungkapnya.
"Dari hasil pemeriksaan di laboratorium, nantinya akan diketahui faktor mana yang dominan sebagai penyebab keracunan, apakah tahu, petai, atau jamur," ujarnya.
Ia menyebut, setelah terjadinya keracunan, Dinkes Ciamis mengirim dua petugas Kesehatan Masyarakat untuk mengambil sampel makanan yang dikonsumsi oleh keluarga tersebut.
Selain tumis jamur, tahu, dan petai, juga diambil sampel nasi dan otak-otak yang dikonsumsi pada pagi itu. Selain itu, cairan muntah dari penderita juga diambil sebagai sampel.
Sampel yang telah diambil tersebut dikirim langsung ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat di Bandung.
"Semua sampel makanan berserta muntahan telah dikirim ke Bandung," tambahnya. Hasilnya baru akan diketahui dalam seminggu ke depan," jelas dr. Eni.
Lanjut dr. Eni, bahwa jenis jamur yang ditumis dan dikonsumsi oleh korban diduga berupa jamur inky cap atau jamur coprinus. Jenis jamur ini cenderung tumbuh di kayu lapuk, kotoran hewan, atau tanah, dan memiliki sifat beracun.
Diketahui, Dudung Abdul Rahman (47) bersama istri dan tiga anaknya dirawat di RSUD Ciamis karena diduga mengalami keracunan setelah menyantap tumis jamur liar usai sarapan, pada Selasa (20/2/2024) pagi.
Editor : Asep Juhariyono