TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Tasikmalaya, Deni Diyana, meminta maaf kepada masyarakat Kota Resik terkait tumpukan sampah yang belum diangkut selama seminggu terakhir.
Tumpukan sampah tersebut, setinggi gunung, menumpuk di beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Tasikmalaya dan meluber ke bahu jalan, memicu protes masyarakat.
Kondisi tumpukan sampah di beberapa TPS di Kota Tasikmalaya disebabkan oleh terbatasnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Ciangir, Kecamatan Tamansari, yang tak mampu menampung sampah untuk sementara waktu.
"Sebagai Kadis LH, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya karena kendala yang terjadi di TPA Ciangir, di mana alat berat yang biasa digunakan mengalami kerusakan. Sehingga beberapa hari yang lalu terjadi penumpukan sampah," kata Deni pada Senin (19/2/2024).
Deni menjelaskan, bahwa di TPA tersebut terdapat beberapa alat berat yang seharusnya dapat beroperasi. Namun, beberapa dari alat berat tersebut mengalami kendala teknis atau rusak. Oleh karena itu, tumpukan sampah tersebut bukan disengaja.
“Saat ini, hanya dua alat berat yang dapat beroperasi. Beberapa hari yang lalu, kedua alat berat tersebut mengalami kerusakan. Salah satunya sudah mulai tua. Oleh karena itu, kami harus menggunakan alat berat untuk merapikan di sana,” ungkap Deni.
Meskipun demikian, Deni menegaskan, bahwa kendala yang terjadi beberapa hari yang lalu sudah mulai ditangani, dan beberapa tumpukan sampah telah diangkut.
"Kami berharap situasi ini tetap stabil. Beberapa tumpukan sampah sudah kami angkut. Kami juga harus mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri," tambahnya.
Deni juga menyatakan bahwa seluruh petugas, baik dari Bidang Pengelolaan Sampah maupun IPTD TPA Ciangir, telah berupaya keras untuk mengatasi tumpukan sampah tersebut.
"Kami harus menarik sampah ke belakang. Jika alat berat yang kami miliki rusak, kami harus memperbaikinya agar pekerjaan di depan dapat dilakukan. Meskipun tantangan besar, saya tetap optimis," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono