CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Angin puting beliung yang berlangsung selama lebih kurang 60 menit, merusak enam rumah dan pos rondo di Dusun Pasir Eurih, Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Selasa (16/1/2024) sekira pukul 16.00 WIB.
Angin puting beliung itu menyertai guyuran hujan lebat, mengakibatkan kepanikan warga.
Relawan senior FK Tagana Ciamis, Ade Deni, mengatakan, bahwa pusaran angin kencang berlangsung selama satu menit. Situasi tersebut membuat warga berlarian keluar rumah menyelamatkan diri.
Terjangan angin puting beliung mengakibatkan atap genting dan asbes rumah warga beterbangan, menambah kepanikan di kalangan warga.
"Sempat panik sampai berlarian keluar rumah menyelamatkan diri. Terjangan angin kencang cukup lama, sekitar satu menit, membuat atap gentingan berjatuhan," ujar Ade Deni.
Ade Deni menjelaskan, bahwa arah angin puting beliung yang melanda kampung berasal dari pesawahan menuju arah timur kampung Lamping Munjul. Kemudian berputar di Dusun Pasir Eurih, Desa Medanglayang.
"Enam rumah warga, termasuk rumah Ojo, Ajat, Saeful, dan Nendi, serta rumah ustad Cahya, beserta satu pos ronda, mengalami kerusakan ringan," ungkapnya.
Meskipun terjadi kerusakan, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka. Setelah pusaran angin melanda, warga bersama dengan relawan Tagana Ciamis dan Kampung Siaga Bencana (KSP) dari desa-desa terdekat bergotong royong membersihkan puing-puing genting dan asbes yang beterbangan.
Relawan Tagana Ciamis turut memberikan bantuan logistik darurat dan membantu warga dalam evakuasi. Mereka berada di lokasi dari sore hingga malam, melanjutkan kegiatan gotong royong pada pagi hari berikutnya.
Ia menambahkan, Kecamatan Panumbangan termasuk dalam empat kecamatan yang terdampak hujan lebat disertai angin puting beliung pada Selasa sore tersebut.
Kejadian serupa tercatat di Kecamatan Sukadana dan Pamarican, menunjukkan perlunya waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi ancaman bencana seperti longsor, banjir, angin kencang, pohon tumbang, dan petir," ucapnya.
Editor : Asep Juhariyono