TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Hari ini, Google merayakan salah satu bagian berharga dari warisan budaya Indonesia dengan menampilkan kapal Pinisi sebagai Doodle harian.
Kapal Pinisi, yang telah menjadi simbol kemajuan teknologi maritim Indonesia, merupakan kekayaan sejarah dan keindahan desain tradisional.
Apa itu Kapal Pinisi?
Kapal Pinisi adalah jenis kapal layar tradisional yang berasal dari Sulawesi, Indonesia. Namanya diambil dari kata "pinisi" dalam bahasa Bugis, yang berarti "tiga". Nama ini merujuk pada tiga jenis layar utama yang digunakan oleh kapal ini. Kapal Pinisi biasanya memiliki dua tiang layar utama dan satu tiang layar puncak.
Sejarah kapal Pinisi dapat ditelusuri kembali ke abad ke-14, dan hingga saat ini, mereka masih digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk sebagai kapal kargo dan pesiar. Keunikan desain kapal pinisi membuatnya menjadi daya tarik bagi para pecinta kapal dan pelayaran tradisional.
Desain yang Unik
Salah satu ciri khas kapal pinisi adalah bentuknya yang elegan dan fungsional. Desainnya memungkinkan kapal ini melibas lautan dengan gesit, bahkan di perairan dangkal. Selain itu, kapal pinisi memiliki kemampuan manuver yang luar biasa, membuatnya ideal untuk menjelajahi perairan kepulauan Indonesia yang luas.
Beberapa ciri khas dari kapal Pinisi:
Badan Kapal yang Panjang
Kapal pinisi biasanya memiliki badan yang panjang, membuatnya cocok untuk berlayar di perairan terbuka.
Tanpa Kuku dan Kemudi
Kapal ini umumnya tidak memiliki kuku (bagian penonjolan di bawah badan kapal) dan kemudi di bagian belakang. Sebagai gantinya, mereka menggunakan sistem kemudi yang disebut "katir."
Rigging Tradisional
Kapal pinisi dilengkapi dengan layar-layar tradisional yang disusun secara khas. Rigging ini memungkinkan kapal berlayar dengan baik di perairan Indonesia yang seringkali memiliki angin kencang.
Digunakan untuk Perdagangan
Sejak lama, kapal pinisi digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk perdagangan antar pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga digunakan untuk menjelajahi perairan regional dan menjadi bagian penting dalam sejarah maritim Indonesia.
Konstruksi Kayu
Sebagian besar kapal pinisi dibangun dengan menggunakan teknik konstruksi tradisional dengan menggunakan kayu sebagai bahan utama.
Meskipun kapal pinisi awalnya dikembangkan untuk keperluan perdagangan, seiring berjalannya waktu, kapal ini juga digunakan untuk kegiatan pariwisata. Kapal pinisi sering digunakan sebagai kapal pesiar untuk menjelajahi keindahan pulau-pulau di Indonesia.
Google Doodle untuk Kapal Pinisi
Google Doodle hari ini menampilkan kapal pinisi dalam bentuk yang indah dan artistik. Doodle ini tidak hanya menghormati warisan maritim Indonesia tetapi juga mengajak pengguna internet di seluruh dunia untuk belajar lebih banyak tentang kekayaan budaya dan sejarah kapal pinisi.
Dengan mengeklik Doodle tersebut, pengguna dapat diarahkan ke halaman pencarian yang berisi informasi lebih lanjut tentang kapal pinisi, sejarahnya, dan peran pentingnya dalam peradaban maritim Indonesia.
Melalui Doodle ini, Google mengajak pengguna untuk menghargai keindahan dan kompleksitas kapal pinisi serta memotivasi mereka untuk menjelajahi lebih lanjut keberagaman budaya Indonesia.
Hari ini, mari kita bersama-sama merayakan kecantikan dan makna di balik kapal pinisi melalui Google Doodle yang memukau ini.
Editor : Asep Juhariyono