TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Himpunan Mahasiswa Pendidikan Masyarakat (HIMAPENMAS) Universitas Siliwangi (Unsil) Kota Tasikmalaya menggelar Gebyar Pendidikan Masyarakat pada Rabu (06/12/2023) pagi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Milangkala HIMAPENMAS ke-11 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Masyarakat Unsil, yang diadakan di Gedung Mandalawangi Unsil Tasikmalalaya.
Acara utama dari gebyar ini adalah Seminar Nasional dengan tema Rencana Bisnis dalam Membangun Startup. Pemateri yang dihadirkan adalah Ismail Yusuf, seorang Akademisi dan Entrepreneur di bidang Industri Kreatif dan Digital. Acara dipandu oleh Moderator, Dosen Pendidikan Masyarakat Unsil, Ahmad Hamdan.
Ketua Pelaksana kegiatan, Alda Amelia Nuraini, mengatakan, bahwa Gebyar Pendidikan Masyarakat, yang mencakup lomba karya tulis, lomba video grafis, dan seminar nasional, merupakan agenda tahunan yang selalu diadakan oleh jurusan mereka.
Kali ini, seminar nasional diikuti oleh mahasiswa FKIP Jurusan Pendidikan Masyarakat Unsil dan juga mahasiswa dari berbagai universitas lain, dengan total peserta mencapai 300 orang.
"Seminar Nasional dengan tema Rencana Bisnis Dalam Startup mengangkat isu kewirausahaan dan bisnis startup. Pemateri yang kompeten membimbing mahasiswa dalam membangun bisnisnya," kata Alda.
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan bekal kepada mahasiswa agar memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup mengenai kewirausahaan, khususnya dalam konteks bisnis startup.
"Sesuai dengan visi dan misi Unsil Tasikmalaya, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan," ujarnya.
Ketua Prodi FKIP Jurusan Pendidikan Masyarakat Unsil Tasikmalaya, Lilis Karwati, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menuturkan, kegiatan ini mendukung visi misi universitas terkait kewirausahaan. Menurutnya, jiwa kewirausahaan penting untuk lulusan yang tidak langsung bekerja.
Dalam konteks bisnis startup, Lilis menekankan pentingnya memahami strategi, pemasaran, dan aplikasi yang digunakan dalam usaha.
"Meskipun memulai bisnis startup bisa dilakukan oleh siapa saja, mempertahankan dan mengembangkan bisnis tersebut merupakan tantangan tersendiri," kata Lilis.
Ia menambahkan, bahwa minat dalam membangun bisnis startup saat ini tinggi. Namun, mahasiswa perlu pendampingan, pelatihan, dan pemahaman terkait aplikasi yang digunakan dalam usaha mereka.
Strategi pemasaran juga menjadi kunci untuk memperkenalkan produk atau merek yang dimiliki kepada masyarakat.
"Mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreneur pasti bisa memahami dan menggunakan aplikasi dengan baik untuk usahanya. Pendampingan dan pelatihan sangat penting, dan dengan pemahaman aplikasi, lokasi usaha yang kurang strategis pun bisa diatasi," tambahnya.
Editor : Asep Juhariyono