TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Merasa mendapat pelayanan buruk hingga seorang bayi meninggal, satu keluarga mendatangi kantor Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Kamis (16/11/2023).
Mereka mengadukan kualitas pelayanan sebuah klinik di Jalan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, saat seorang anggota keluarga melahirkan anak pertama namun berujung meninggalnya sang bayi.
Keluarga yang datang terdiri dari Erlangga (23), ayah kandung bayi, Nadia (25), kakak Kandung Erlangga serta Tati dan Dedi yang merupakan orang tua Erlangga. Erlangga sendiri tinggal di Kampung Leuwimalang, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari.
Keluarga yang sedang dirundung duka ini mendatangi kantor Dinkes Kota Tasikmalaya di komplek perkantoran Jalan By Pass Ir H Djuanda sekitar pukul 10.00 WIB.
Juru bicara keluarga, Nadia, mengungkapkan, adik iparnya yang bernama Nisa Armila (22), melahirkan anak pertama di klinik tersebut pada Senin (13/11/2023) malam.
Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut lahir dengan berat hanya 1,7 kg dan malam itu langsung dimasukkan ke fasilitas inkubator.
Keesokan harinya, Selasa (14/11/2023), lanjut Nadia, keluarga dibikin heran karena pihak klinik mempersilakan ibu dan bayi pulang.
"Kami sempat bertanya kenapa bayi dengan berat 1,7 kg sudah disuruh dibawa pulang. Jawaban bidan klinik karena kondisi bayi sehat," ungkap Nadia.
Walau merasa heran dan khawatir, pihak keluarga akhirnya membawa pulang ibu dan bayi dan membayar biaya persalinan sebesar Rp1 juta.
"Saat bayi dibawa pulang kondisinya sebenarnya mengkhawatirkan. Terlebih ASI tidak masuk, dan baru masuk susu formula saat berada di rumah. Itu pun hanya beberapa tetes," kata Nadia.
Dia pun mengungkapkan, pelayanan bidan dan perawat selama tahapan proses persalinan tergolong buruk. Ia pun mengungkapkan sejumlah contohnya.
"Malam harinya sekitar pukul 22.00 WIB, kondisi bayi memburuk dan bahkan tidak ada respon. Kami segera membawanya ke klinik. Namun klinik ternyata tutup, padahal klaimnya klinik 24 jam," tutur Nadia.
Setelah digedor-gedor barulah ada petugas yang membukakan pintu dan langsung memeriksa kondisi bayi. Petugas itu menyatakan bahwa bayi sudah meninggal dunia. "Setelah itu tak ada penanganan lebih lanjut. Mereka seolah tak peduli," kata Nadia.
Mereka kemudian segera membawa bayi ke rumah sakit swasta terkenal. "Saat diperiksa ternyata memang sudah meninggal. Hanya saja petugasnya mengaku heran bayi dengan kondisi seperti itu sudah disuruh dibawa pulang. Harusnya masih dalam perawatan intensif klinik," ujar Nadia. Di rumah sakit itu berat bayi ternyata hanya 1,5 kg.
Karena kondisi pelayanam klinik seperti itu, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk mengadukannya ke Dinkes Kota Tasikmalaya.
"Ini memang sudah takdirnya. Tapi kami memutuskan mengadu agar kejadian seperti ini tak menimpa keluarga lainnya. Cukuplah keluarga kami saja yang jadi korban," ujar Nadia yang terlihat nelangsa.
Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat, membenarkan adanya pelaporan tersebut. "Ia betul ada pengaduan dan sudah kami terima," ujarnya.
Pihaknya segera melakukan klarifikasi ke klinik yang dimaksud agar kasusnya terang-benderang. "Kami klarifikasi dulu dan nanti seperti apa hasilnya akan kami beri tahu," ujar Uus.
Editor : Asep Juhariyono