Selfie di Desa Wisata Kebun Teh Taraju Tasikmalaya, Spotnya Keren-Keren Mirip di Ciwidey

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Banyak sekali spot untuk berswafoto di kawasan perkebunan teh di Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.

Yang paling favorit adalah di lokasi Desa Wisata Taraju yang lebih dikenal dengan sebutan Ikon Taraju. Karena ada tulisan besar Taraju di tengah hamparan kebun teh.

Baca Juga

Desa Wisata Edukasi Cibiru Wetan Jadi Inspirasi Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin untuk Kemandirian

Di Desa Wisata Taraju ini banyak spot indah untuk berswafoto. Selain tulisan besar Taraju, ada panggung khusus untuk berswafoto dengan latar belakang hamparan kebun teh yang berombak-ombak.

Deretan joglo cantik serta tempat duduk di bawah rindangnya pepohonan pinus juga bisa menjadi spot selfie yang bagus.

Sejumlah wisatawan juga berupaya mencari spot lain di Ikon Taraju sesusai selera masing-masing. Misal jalan kecil menuju lokasi tulisan besar Taraju ternyata juga bisa menjadi spot indah karena dikelilingi hamparan kebun teh yang hijau.

“Spot untuk selfienya bagus-bagus. Apalagi yang berlatar belakang kebun teh dan tulisan besar Taraju," ujar Sinta (34), anggota rombongan wisatawan asal Banyumas, Jateng, saat ditemui iNewsTasikmalaya.id, Kamis (2/11/2023) siang.

Pengambilan foto selfie yang paling disukai, lanjut Sinta, yaitu dari panggung yang menjorok ke arah tulisan Taraju dengan hamparan kebun teh yang memikat.

“Yang paling bagus menurut saya dari panggung. Hasil fotonya luar biasa. Seolah kita berada di awang-awang dengan hamparan kebun teh di bawah," ujar Sinta.

Selain Ikon Taraju, destinasi wisata yang ada di Kecamatan Taraju antara lain panorama ACD, Situ Cilangla yang mirip Situ Patenggang di Ciwidey, Bandung.

Sama seperti Situ Patenggang yang saat ini menjadi salah satu wisata alam kebun teh favorit, Situ Cilangla pun berada di tengah hamparan kebun teh.

Hawanya yang sejuk akan bikin betah pengunjung. Apalagi ada sajian beragam kuliner, tempat karaoke, saung-saung untuk bersantai serta perahu angsa.

Editor : Asep Juhariyono