KABUL, iNewsTasikmalaya.id - Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,3 mengguncang Afghanistan pada Sabtu (7/10/2023), menyebabkan dampak tragis bagi penduduk setempat.
Dilansir dari Sydney Herald, pemerintah setempat melaporkan bahwa sebanyak 120 orang tewas akibat gempa tersebut. Selain itu, 500 orang dilaporkan mengalami luka-luka, 465 rumah hancur, dan 135 lainnya rusak parah.
Jubir Departemen Bencana Taliban, Mohammad Abdullah Jan, mengungkapkan bahwa empat desa di distrik Zenda Jan di provinsi Herat terkena dampak paling parah akibat gempa utama dan serangkaian gempa susulan yang mengikuti.
Menurut survei dari Geologi Amerika Serikat, pusat gempa terletak sekitar 40 kilometer barat laut kota Herat.
Tak lama setelah gempa utama, tiga gempa susulan yang sangat kuat mengguncang daerah tersebut dengan kekuatan magnitudo 6,3, 5,9, dan 5,5, disusul oleh guncangan yang lebih kecil.
Menyikapi situasi darurat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Afghanistan segera merespons dengan mengirimkan 12 mobil ambulans ke Zenda Jan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Melalui pernyataan resmi, WHO menyatakan, "Ketika berita tentang kematian dan korban jiwa terus berdatangan akibat gempa, tim kami berada di rumah sakit untuk memberikan perawatan kepada korban yang luka dan menilai kebutuhan tambahan yang diperlukan."
Kejadian tragis ini telah memicu tanggapan cepat dari berbagai pihak, termasuk organisasi kesehatan global, guna membantu para korban dan memastikan bahwa bantuan medis diberikan kepada yang membutuhkan dalam situasi darurat ini.
Editor : Asep Juhariyono