TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pada musim kemarau, sejumlah warga di Kampung Pasanggrahan, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja memanfaatkan waktu sore hari dengan bermain layang-layang di pesawahan, Minggu (1/10/2023).
Permainan tradisional yang sudah lama ada ini tidak hanya dimainkan oleh kalangan anak-anak atau remaja saja, tapi dimainkan juga oleh para orang tua yang semasa kecilnya suka bermain layang-layang pun.
Lokasi pesawahan yang cukup strategis dan jauh dari tiang listrik serta disuguhkan dengan pemandangan alam pedesaan yang masih alami, membuat sebagian masyarakat dari luar daerah pun berdatangan untuk bermain layang-layang dan bertanding adu layangan dengan warga sekitar.
Salah seorang warga, Agung Muhammad (23) mengaku setiap datang musim kemarau ia dan teman-temannya sering bermain layang-layang untuk mengisi kejenuhan dikala pulang bekerja.
"Di sini setiap tahun suka ramai, bahkan tidak diisi oleh warga sini saja, melainkan warga dari kecamatan lain suka datang ke sini," ucap Agung.
Ia menambahkan, layang-layang yang diterbangkan merupakan buatan sendiri. Bahkan dari layang-layang dirinya juga bisa menghasilkan rupiah.
"Alhamdulillah, tidak hanya dimainkan saja, saya juga menjual layang-layang. Harganya bervariarif, ada yang Rp7.000, Rp5.000 tergantung ukuran," tambahnya
Hal senada diungkapkan warga lainnya, Abdul Karim (27). Menurutnya, dengan bermain layang-layang membuat kecerian yang luar biasa. Ketika ditandingkan dengan lawannya di udara dan menang membuat hati bahagia.
"Seru dong, apalagi kalau menang pasti semua ikut bersorak," ujar Karim.
Pantauan di lokasi, keseruan terjadi saat ada layang-layang yang putus dari daerah lainnya jatuh tepat di lokasi tersebut. Mereka berlari mengejar layang-layang yang putus tersebut.
Editor : Asep Juhariyono