Payung Geulis Khas Tasikmalaya, Warisan Budaya yang Elegan Jadi Ikon Kota Santri

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Payung Geulis khas Kota Tasikmalaya, warisan budaya yang elegan. Kota Tasikmalaya, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, adalah tempat yang kaya akan budaya tradisional.
Salah satu warisan budaya yang paling menonjol dari kota ini adalah Payung Geulis. Payung ini tidak hanya digunakan sebagai pelindung dari terik matahari atau hujan, tetapi juga sebagai simbol keanggunan dan keindahan.
Payung Geulis memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Konon, payung ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pangeran bernama Raden Suria Kusumah pada abad ke-18. Pangeran ini adalah seorang pemuda yang sangat mencintai seni dan keindahan.
Ia terinspirasi oleh kecantikan alam sekitarnya, terutama oleh pepohonan dan bunga-bunga yang tumbuh subur di daerah ini.
Dalam upayanya untuk mengekspresikan keindahan alam tersebut, Raden Suria Kusumah mulai menciptakan payung dengan desain yang unik.
Ia menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu, kertas, dan pewarna alami untuk menciptakan payung-payung yang indah dan fungsional.
Payung-payung ini dikenal dengan sebutan "Payung Geulis," yang dalam bahasa Sunda berarti "payung cantik."
Salah satu ciri khas Payung Geulis adalah desainnya yang elegan dan warna-warni. Payung ini sering dihiasi dengan motif-motif alam seperti bunga-bunga, daun, dan burung-burung yang indah.
Pewarnaan payung juga dibuat dengan teliti, menggunakan pewarna alami seperti pewarna dari tumbuhan atau bahan-bahan organik lainnya. Inilah yang membuat Payung Geulis begitu menarik dan unik.
Selain itu, payung ini juga terkenal karena kerangka bambunya yang kuat dan ringan. Hal ini membuatnya sangat cocok digunakan sebagai pelindung dari panas dan hujan di daerah tropis seperti Tasikmalaya.
Desain ringannya juga memudahkan pengguna untuk membawa payung ini dengan mudah.
Pembuatan Payung Geulis adalah suatu seni yang memerlukan keterampilan dan ketelitian. Proses ini dimulai dengan memilih bambu yang berkualitas tinggi untuk kerangka payung. Bambu dipotong, dibelah, dan dihaluskan dengan tangan.
Selanjutnya, kertas berkualitas tinggi dipotong dan diwarnai dengan motif yang diinginkan. Motif-motif ini sering kali terinspirasi oleh alam sekitar, seperti bunga, daun, dan burung. Setelah itu, kertas ini dilekatkan pada rangka bambu dengan hati-hati.
Proses terakhir adalah penyelesaian payung dengan menambahkan hiasan-hiasan seperti pita warna-warni dan tali untuk pegangan. Hasil akhirnya adalah payung yang cantik, kuat, dan siap digunakan.
Payung Geulis bukan hanya sebuah alat praktis untuk melindungi dari cuaca buruk, tetapi juga merupakan simbol keindahan dan keanggunan.
Di kalangan masyarakat Tasikmalaya, memiliki Payung Geulis adalah sesuatu yang sangat berharga. Payung ini sering kali dihadiahkan dalam berbagai upacara adat seperti pernikahan dan pertunangan sebagai simbol kecantikan dan perlindungan.
Selain itu, Payung Geulis juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Pembuatan payung ini telah menjadi tradisi turun temurun di kalangan masyarakat Tasikmalaya.
Proses pembuatannya diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, menjadikannya bagian penting dari warisan budaya lokal.
Meskipun Payung Geulis memiliki tempat yang istimewa dalam budaya Tasikmalaya, sayangnya, tradisi pembuatannya menghadapi tantangan.
Perkembangan teknologi dan perubahan dalam gaya hidup telah mengancam keberlanjutan pembuatan payung ini. Untuk itu, upaya pelestarian dan promosi Payung Geulis menjadi sangat penting.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk pelestarian Payung Geulis antara lain adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai budaya payung ini, mendukung para pengrajin lokal, dan memasarkan produk ini secara lebih luas, termasuk di pasar internasional.
Payung Geulis adalah salah satu warisan budaya yang indah dari Kota Tasikmalaya, Indonesia. Dengan desainnya yang elegan dan bahan-bahan alaminya, payung ini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari cuaca buruk, tetapi juga sebagai simbol keanggunan dan keindahan alam.
Untuk melestarikannya, penting bagi kita semua untuk menghargai dan mendukung tradisi pembuatannya. Dengan demikian, Payung Geulis dapat tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya Tasikmalaya dan Indonesia secara keseluruhan.
Editor : Asep Juhariyono