Hilang 3 Hari di Hutan, Kakek 63 Tahun di Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Atas Pohon Kelapa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Dodih, kakek berusia 63 tahun yang hilang di hutan Rancabogo sejak Selasa (1/8/2023) ditemukan di atas pohon kelapa dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (3/8/2023) sore.

Korban ditemukan tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD Kota Tasikmalaya, Basarnas, dan warga yang melakukan pencarian selama dua hari.

Baca Juga

VIDEO: Hilang 3 Hari di Hutan, Kakek 63 Tahun di Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Atas Pohon Kelapa

Dodih, warga Kampung Gunung Gede, Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, pergi sejak Selasa (1/8/2023) pukul 09.00 WIB dengan tujuan mencari janur untuk membuat ketupat. Korban dilaporkan hilang oleh keluarganya ke pihak kepolisian.

Tim gabungan yang melakukan pencarian akhirnya berhasil menemukan korban yang sudah dalam keadaan tak benyawa di atas pohon kelapa sekira pukul 14.35 WIB. Diduga, korban mengalami sesak nafas saat berada di atas pohon kelapa, karena sebelumya korban sempat mengeluhkan sakit sesak kepada keluarganya.

"Alhamdulillah korban sudah ditemukan pada pencarian hari kedua, tadi sekitar jam 14.35 WIB. Korban ditemukan meninggal di atas pohon kelapa. Kayaknya sesak nafas ya, soalnya kemarin sempat mengeluh sakit sesak," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kota Tasikmalaya, Harisman, Kamis (3/8/2023) sore.

Harisman menjelaskan, proses evakuasi korban berlangsung dramatis. Petugas harus memanjat pohon kelapa dan menggunakan tambang serta kain sarung untuk menurunkan jasad korban.

"Tadi tim gabungan menurunkan korban pakai tali tambang dan sarung, karena posisi korban berada di atas pucuk pohon kelapa," ucapnya.

Usai diturunkan dari pohon kelapa, petugas mengevakuasi jenazah korban ke Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soekardjo Tasikmalaya untuk dilakukan visum dan pemeriksaan lebih lanjut.

"Setelah berhasil dievakhasi, kami langsung bawa korban ke Kamar Mayat RSUD. Langsung ditangani pihak medis di rumah sakit untuk divisum," pungkasnya. 

Editor : Asep Juhariyono