TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Berdiri sejak 12 tahun lalu, Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga, Kelurahan Margabakti, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, konsisten dalam memproduksi beragam jenis sayuran.
KWT Kenanga secara mandiri menanam berbagai jenis sayuran, seperti terong, saladah, dan sayuran lainnya untuk memenuhi kebutuhan sayur masyarakat.
Ketua KWT Kenanga Sulistiawati mengatakan, meski masih dalam skala kecil, akan tetapi kreasi dari para anggotanya masih banyak diburu para peminatnya, seperti halnya rumah makan.
"Alhamdulilah, masih banyak yang antre, salah satu contohnya rumah makan, serta pasar juga alhamdulilah tidak kesulitan," ucap Sulistiawati disela-sela peringatan hari jadi ke-12 KWT Kenanga, Rabu (2/8/2023).
Menurutnya, salah satu kekuatan yang membuat demplot KWT nya tetap exsis hingga sampai saat ini adalah bahwa dengan motto tanam satu pohon untuk kebutuhan sendiri dan tanam dua bisa berbagi dengan tetangga menjadi kunci bertahannya KWT Kenanga.
"Kunci utama eksistensi dari kami mungkin itu adanya kebersamaan yang kuat, dari segi kekompokan pun itu kami miliki di sini," ujarnya.
Ia menuturkan, tanaman yang ditanam oleh anggotanya sesuai dengan minat dari setiap anggota. Mereka menanam sayuaran di pekarangan rumahnya.
"Jadi sekarang banyak masyarakat juga bergerak untuk menanamnya. Bahkan di sini juga sering menjadi tempat tujuan edukasi bagi para murid sekolah dasar. Bahkan, banyak juga dari daerah lain atau KWT lainnya yang sering ke sini dalam mempelajari tata cara menanam sayuran," pungkasnya.
Salah seorang tokoh masyarakat Kota Tasikmalaya, Azies Rismaya Mahfud, sangat mengapresiasi dari KWT Kenanga yang secara konsisten menanam sayuran untuk kebutuhan sehari-hari dan juga masyarakat sekitar.
"Tadi saya kebetulan lewat lalu melihat kang Dadang Sunarya dan anggota KWT sedang kumpul, dengan itu saya mampir. Alhamdulillah dari sana, saya juga diajak sekaligus mengikuti syukuran bersama dengan anggota KWT lainnya," kata Azies.
Menurutnya, konsistensi KWT Kenanga ini patut ditiru oleh KWT dan masyarakat lainnya dalam pemenuhan kebutuhan sayuran untuk keluarga dan bisa menjadi nilai ekonomi.
“Mudah-mudahan bisa jadi motivasi bagi masyarakat lainnya dalam pemenuhan kebutuhan sayuran dengan memanfaatkan pekarangan rumah,” ucapnya.
Editor : Asep Juhariyono