TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Video 2 bocah berbocengan naik sepeda melaju zigzag meniru aksi geng motor di Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, viral di media sosial.
Tak hanya berkendara secara zigzag, dalam video yang berdurasi 11 detik itu juga memperlihatkan seorang bocah yang diboceng di belakang, mengacung-acungkan benda yang diduga mirip celurit.
Video yang memperlihatkan 2 bocah ugal - ugalan di pusat Kota Tasikmalaya itu pun ditanggapi beragam oleh warga.
Salah seorang warga Kecamatan Purbaratu, Dadan Mauladan (29) mengaku heran setelah melihat video tersebut. Menurutnya, aksi kedua bocah itu terbilang berani karena selain mengendarai sepeda secara zigzag dan mengacungkan benda mirip celurit, mereka juga menerobos sejumlah mobil yang melintas di Jalan HZ Mustofa.
Bahkan di dalam video itu terlihat, sejumlah mobil membunyikan klakson saat 2 bocah itu menyalip ke sebelah kiri.
"Waduh ini sih bocah berani banget, wanian kalau kata bahasa Sunda mah. Konyol dan lucu juga, tapi bahaya itu ugal-ugalan dekat mobil. Kan itu juga ada mobil yang membunyikan klakson," kata Dadan, Kamis (13/7/2023).
Warga lainnya, Faisal (41) menilai, aksi kedua bocah itu cukup miris. Pasalnya, mereka meniru aksi geng motor yang selama ini dikenal meresahkan masyarakat dan kerap berurusan dengan hukum.
"Iya ini viral ya, saya juga kaget pas pertama lihat. Kalau bocah mah sih gak salah ya, mereka cuma meniru (geng motor) ya. Tapi saya miris aja lihat bocah kayak gitu," kata Faisal, warga Indihiang Kota Tasikmalaya.
Pemerhati dan aktivis anak, sekaligus Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengaku prihatin setelah menonton video tersebut. Menurutnya, aksi kedua bocah itu merupakan peringatan bagi orang tua dan pemerintah agar lebih peduli terhadap anak.
"Kita cukup prihatin ya. Ini warning bagi orang tua dan pemerintah bahwa anak kondisi hari ini darurat. Kita harus selamatkan bersama-sama," kata Ato saat dihubungi iNewsTasikmalaya.id, Kamis (13/7/2023) malam.
Menurut Ato, ia meyakini kedua bocah itu melalukan aksinya diakibatkan oleh beberapa faktor. Namun, ia mengimbau agar warga tak cepat menganggap aksi anak itu negatif, tetapi harus deteksi terlebih dahulu pola asuh dan pola didiknya.
"Kita tak bisa menganggap anak itu nengatif, kita harus deteksi pola asuh dan pola didiknya. Deteksi juga lingkungannya seperti apa dan deteksi lingkungan pendidikannya, apakah di tempat tinggalnya ada sekolah, madrasah," ucap Ato.
Ia menyebut, adanya aksi 2 bocah yang viral itu menjadi bukti bahwa anak itu merupakan peniru ulung. Ato pun menilai dengan banyaknya aksi geng motor di Tasikmalaya menjadi salah satu dampak kedua bocah tersebut melakukan aksinya.
"Ini sebagai bukti bahwa anak itu peniru ulung, dia bisa mendengar, meniru dan melihat apa yang terjadi. Banyaknya geng motor yang marak di Tasikmalaya harus menjadi perhatian khusus dari Kepolisian yang sampai hari ini belum tuntas dari hulu sampai hilir. Ini adalah salah satu dampaknya," pungkas Ato.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti identitas kedua bocah tersebut. Selain itu, belum diketahui juga waktu pengambilan video tersebut.
Editor : Asep Juhariyono