TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – AKP Tejo Reno Indratno mulai bertugas di Polres Tasikmalaya Kota sebagai Kapala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) pada 13 Maret 2023.
Di awal tugasnya di Polres Tasikmalaya Kota, ia pun dihadapkan dengan tugas cukup berat yakni mempersiapkan pengamanan dan pengaturan arus mudik lebaran 2023, terutama di jalur Gentong yang merupakan jalur utama mudik dan balik wilayah Selatan Jawa Barat.
Setelah sukses mengamankan arus mudik lebaran 2023 yang melintasi jalur Gentong, saat ini ia dihadapkan untuk mengamankan dan mengatur arus balik lebaran 2023.
Jalur Gentong sendiri merupakan jalur yang memiliki kontur jalan yang banyak tikungan tajam, turunan dan tanjakan. Di musim arus balik ini, puluhan ribu kendaraan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung melintas di jalur Lingkar Gentong, Tasikmalaya.
Di sela-sela kesibukannya mengatur arus lalu lintas, AKP Tejo Reno Indratno pun menyempatkan waktu untuk melayani para awak media yang bertugas meliput arus mudik dan balik di Lingkar Gentong.
iNewsTasikmalaya.id pun mendapatkan kesempatan untuk mewawancarainya secara ekslusif. Banyak cerita mengenai pengamanan arus mudik dan balik yang disampaikan AKP Tejo selama pelaksaan Operasi Ketupat Lodaya 2023 di jalur Gentong.
Dari sekian banyak cerita dan pengalamannya mengatur arus mudik dan balik lebaran 2023 di Jalur Gentong, ada satu pengalaman yang luar biasa bagi dirinya yakni membantu mengevakuasi pemudik yang meninggal dunia di jalur Gentong, pada Selasa (25/4/2023) malam.
“Saya lagi pengaturan arus lalu lintas habis one way yang mengarah ke Garut. Saya menerima informasi ada pemudik yang meninggal dunia di Lingkar Gentong. Saya cek anggota melalui HT untuk memastikan dan segera untuk mengecek TKP. Saya juga langsung ke TKP. Yang saya pikirkan pertama kali memastikan benar tidaknya berita itu,” kata AKP Tejo Reno Indratno.
Setibaknya di tempat kejadian perkara (TKP), lanjut AKP Tejo, dirinya melihat keluarga korban ada yang menangis dan sedih. Setelah memastikan kondisi korban dan keluarganya, dirinya pun langsung melaporkan ke pimpinan (Kapolres Tasikmalaya Kota) terkait adanya seorang pemudik yang meninggal dunia di jalur Lingkar Gentong.
Ia pun berkoordinasi dengan petugas yang lain untuk mendatangkan ambulans ke TKP dengan pengawalan sepeda motor polisi.
“Yang kedua saya lihat keluarganya pada sedih. Saya hampiri keluarganya untuk menenangkan, terus saya minta anggota kawal ambulans dan langsung mengevakuasi korban dinaikan ke ambulans,” ujarnya.
Ia menuturkan, pihak keluarga korban semula keberatan jika korban dibawa menggunakan ambulans karena memikirkan biaya. AKP Tejo pun kemudian menjelaskan kepada keluarga korban untuk tidak memikirkan persoalan biaya terlebih dulu karena pihaknya akan membantunya.
Dengan pengawalan polisi, ambulans yang membawa jenazah pemudik bernama Iyep Supriatna (56) warga Ciwastra, Bandung, melaju menuju Puskesmas Ciawi Lambaw.
“Hal pertama terucap dari keluarga itu merasa keberatan, maksudnya memikirkan kalau pun dibawa pakai ambulans, pak saya sudah tidak ada biaya lagi. itu bahasanya. Saya sampaikan, gak usah memikirkan biaya dulu, kita usahakan dulu ini dan akhirnya orangnya mau. Berdasarkan hati nurani kita bantu,” ucapnya.
Kasat Lantas Polres Tasikmalaya Kota AKP Tejo Reno Indratno Saat Evakuasi Pemudik yang Meninggal Dunia di Jalur Gentong. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Asep Juhariyono
AKP Tejo Reno Indratno mengaku, kabar adanya pemudik yang meninggal dunia di jalur Lingkar Gentong sempat membuat dirinya panik. Namun, dengan berpikir jernih dan tenang, memikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan, semuanya bisa teratasi dengan baik dan lancar.
“Di samping kita melaksanakan operasi ketupat, mengatur jalan, habis itu situasi kondisi memang padat arus balik, terus mendapat berita kabar sepert itu kita sempat panik, cuma kita harus berpikir dingin apa langkah-langkah yang harus kita laksanakan. Alhamdulillah, semuanya bisa diatasi dengan baik,” jelasnya.
Di penghujung ceritanya, Kasat Lantas Polres Tasikmalaya Kota AKP Tejo Reno Indratno mengimbau para pengendara yang melaksanakan mudik maupu balik untuk mengutamakan masalah kesehatan, baik sehat fisik maupun sehat kendaraannya.
“Yang paling harus diutamakan masalah kesehatan, fisik dan kendaraan, dan kuasai medan. utamakan keselamatan daripada kecepatan, kalau sudah lelah istirahat, jangan dipaksakan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pemudik meninggal dunia di jalur Lingkar Gentong Tasikmalaya. Korban bernama Iyep Supriatna (56) terjatuh sesaat setelah turun dari mobil angkot yang digunakannya bersama keluarga mudik ke Tasikmalaya.
Korban meninggal dunia diduga akibat terkena seranga jantung saat hendak istirahat di warung.
“Iya punya riwayat penyakit jantung dan sudah komplikasi,” kata istri korban, Kokom Komariah.
Jenazah korban dievakuasi oleh petugas kepolisian menggunakan ambulans ke Puskesmas Ciawi Lambaw.
Editor : Asep Juhariyono