TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Jalan penghubung 3 desa di Kampung Pasiringkang, Desa Kertanegla, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, yang sempat tertutup longsor kini sudah bisa dilalui kendaraan.
Ketua Forum Komunikasi (FK) Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya mengatakan, akses jalan yang sempat terhalang oleh material longsor tersebut kini sudah bisa dilalui lagi kendaraan. Hanya saja, para pengendara dihimbau untuk selalu berhati-hati melawati jalan tersebut karena kondisinya licin.
"Alhamdulilah kendaraan sudah bisa masuk. Sekira pukul 05.00 WIB akses jalan sudah bisa dibuka," kata Jembar saat dihubungi iNewsTasikmalaya.id, Sabtu (1/4/2023).
Ia menuturkan, tebing setinggi 8 meter dengan lebar 12 meter longsor dan menutupi ruas jalan utama menuju jalur Cicomre, Kabupaten Tasikmalaya. Bencana longsor tersebut terjadi pada Jumat (31/3/2023) malam.
Dampak dari bencana tanah longsor tersebut, jalan penghubung antar desa yakni Desa Wandasari, Bojongkapol, dan Desa Campakasari sempat tertutup.
"Di Kecamatan Bojonggambir, jalurnya ke Cicomre jalur utama, kejadian longsor sesudah adzan magrib. Kami mendapatkan laporan pukul 21.00 WIB, dan saat itu juga kami langsung mengirimkan petugas menuju TKP untuk melakukan penangangan material longsoran," tutur Jembar.
Dikatakan dia, Bencana longsor di Kecamatan Bojonggambir tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Lanjut Jembar, penangangan yang dilakukan petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Tni-Polri, damkar, aparatur kecamatan, desa, dan masyarakat sekitar, cukup membutuhkan waktu yang lama. Pasalnya, material longsor yang menutupi jalur utama tersebut terbilang cukup besar.
"Hanya menututi jalan utama. Jadi akses jalan tertutup. Cukup lumayan lama, dari sekitar jam 23.30 penangangan yang dilakukan petugas gabungan itu selesai subuh, karena lumayan besar," ucapnya.
"Tadinya mau pakai alat berat, dan harusnya itu pakai alat berat, cuma kemarin dibantu warga pakai air 2 tangki untuk membersih material longsor," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono