OKI Tetapkan Kazan Jadi Ibu Kota Pemuda Dunia Islam Tahun 2022 

RUSIA, iNews.id – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menetapkan Kazan Ibu Kota Republik Tatarstan yang merupakan subjek Federasi Rusia sebagai Ibu Kota Pemuda Dunia Islam 2022. 

Dengan menyandang status sebagai Ibu Kota Pemuda Islam 2022, maka Kazan berhak untuk menyelenggarakan berbagai macam forum pemuda internasional. 

Baca Juga

VIDEO: Pemkot Tasikmalaya Gandeng BHRD dan Kemenag untuk Kalibrasi Arah Kiblat

Mulai dari kompetisi ilmiah, forum lintas agama, forum kesusastraan, pariwisata, termasuk juga festival musik, festival rakyat, pariwisata, dan lain sebagainya. 

Menurut Presiden Forum Pemuda OKI Taha Ayhan seperti dilansir dari id.rbth.com, di Kazan akan digelar acara Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemuda Global OKI, konferensi ilmiah tentang pengembangan kecerdasan buatan, forum diplomat muda negara-negara OKI, forum Kazan Summit, dan sesi pemuda dalam Festival Film Internasional Kazan.

“Kazan adalah kota dengan sejarah tradisi Islam selama lebih dari seribu tahun. Beraneka ragam ras suku bangsa di Rusia dengan berbagai agama hidup rukun di sini. 

Baca Juga

Pemkot Tasikmalaya Gandeng BHRD dan Kemenag untuk Kalibrasi Arah Kiblat

Kota Kazan adalah kota yang terus berkembang hingga kini, sehingga menjadikan alasan untuk dipilih menjadi Ibu Kota Pemuda Islam. Meskipun sebenarnya Rusia bukan anggota OKI,” ungkap Taha. 

Ditetapkannya Kazan menjadi Ibu Kota Pemuda Islam 2022 oleh OKI mengalahkan kota-kota muslim lainnya, seperti Fez Maroko, Istanbul Turki, dan Doha Qatar. 

Dimana sebelumnya Istanbul dan Doha pernah menjadi ibu kota pemuda negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Baca Juga

Warga Tasikmalaya Sholat Gerhana Matahari Hibrida di Masjid-Masjid

Sedangkan Ketua Dewan Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri Rusia Konstantin Kolpakov mengaku, tidak heran jika Kazan ditetapkan sebagai Ibu Kota Pemuda Islam Dunia oleh OKI. 

Hal itu menunjukkan betapa pentingnya peran Rusia bagi OKI, terlebih Rusia merupakan rumah bagi lebih dari 20 juta muslim saat ini.
 

Editor : Asep Juhariyono