Tembok Benteng SPBU Rancabango Tasikmalaya Roboh, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Tembok benteng SPBU Rancabango, Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, roboh pada Senin (26/12/2022).
Robohnya tembok benteng SPBU Rancabango tersebut terjadi sekira pukul 16.30 WIB seusai hujan. Akibat kejadian tersebut, bagian belakang dua rumah yang berada di Perumahan Kharisma Residance belakang benteng tembok SPBU terdampak.
Peristiwa tembok benteng SPBU roboh tersebut dibenarkan Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan melalui Kapolsek Indihiang AKP H Iwan.
Menurut Iwan, pasca kejadian pihaknya bersama koramil dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya langsung mendatangi lokasi tembok benteng SPBU Rancabango dan rumah warga yang terdampak.
"Iya kang, kejadiannya kemarin sore. Telah terjadi bencana alam bentent SPBU Rancabango roboh," ujar AKP H Iwan, Selasa (27/12/2022).
Ia menuturkan, tembok benteng SPBU Rancabango roboh setelah hujan berhenti. Tembok benteng setinggi tiga meter roboh sepanjang 50 meter secara tiba-tiba.
Tembok benteng yang roboh menimpa tembok bagian belakang rumah warga dan bagian dapur. Bencana alam tembok benteng SPBU roboh diduga akibat kegagalan konstruksi.
"Keterangan dari saksi-saksi yang merupakan salah seorang pemilik rumah yang terdampak, sekira tiga bulan lalu sudah melaporkan ke pihak SPBU bahwa ada kemiringan tembok benteng belakang SPBU sehingga dikhawatirkan akan roboh dan menimpa rumah warga," tuturnya.
AKP Iwan menjelaskan, tembok benteng SPBU Rancabango menimpa benteng rumah warga sepanjang 15 meter dengan ketinggian lima meter.
"Jadi material tembok benteng SPBU menimpa benteng rumah warga. Ada dua rumah yang memang terdampak benteng roboh ini," ungkapnya.
Kapolsek Indihiang AKP H Iwan menambahkan, dalam kejadian bencana alam tembok benteng SPBU roboh ini tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya saja, pemilik rumah maupun pihak SPBU mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
"Total kerugian Rp205 juta. Pihak SPBU alami kerugian sekira Rp150 juta, satu rumah alami kerugian Rp150 juta dan satu rumah lagi alami kerugian Rp5 juta," pungkas Iwan.
Editor : Asep Juhariyono