TASIKMALAYA, iNews.id - Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) membuka berbagai peluang usaha bagi masyarakat supaya bangkit dan berkarya saat pandemi Covid-19.
Upaya itu masuk dalam agenda tahunan komunitas tahun ini bertajuk festival seni akhir tahun syukur waktu 2021.
Ketua KCT Ashmansyah Timutiah mengatakan, berbagai agenda digelar dalam festival seni akhir tahun syukur waktu diantaranya workshop shibori atau teknik gambar celup kain, konten kreator dan workshop drawing.
"Jadi dengan workshop ini diharapkan bisa menghasilkan orang yang bisa membuka peluang usaha baru. Jadi masyarakat akan bangkit dari pandemi yang terjadi dan hancurkan ekonomi masyarakat," jelas Ashmansyah, Minggu (12/12/2021).
Selain itu, kata dia, digelar juga lomba esay, lomba menulis puisi, lomba fotografi serta saresehan.
Serta ada pula diskusi seni bertema perkembangan seni di era digitalisasi media dan tema Teater oh Teater dan lainnya.
“Yang paling penting pada agenda kali ini adalah bagaimana masyarakat mampu bangkit pasca pandemi. Makanya kami gelar berbagai workshop yang bertujuan untuk membuka peluang usaha. Salahsatunya workshop shibori atau teknik celup kain dengan ikatan menggunakan pewarna alami dengan pemateri yang khusus didatangkan ahlinya dari Jepara,” kata dia.
Teknik shibori sendiri menciptakan pewarna kain alami dari kulit pohon mahoni, daun ketapang, serta berbagai jenis tumbuhan lainnya.
Kemudian bahan alami tersebut diolah untuk dihasilkan pewarna untuk mewarnai kain.
"Ini peluang baru usaha dan ramah lingkungan," tambah dia.
Sementara itu, Ahli Shibori asal Jepara, Nikmatul Hanip, mengaku dirinya datang ke Tasikmalaya bersama timnya memberikan pembekalan terhadap sedikitnya 20 peserta yang mengikuti workshop tersebut.
Dirinya berharap hasil workshop ini bisa menjadi usaha baru bagi mereka yang mengikutinya.
“Tasikmalaya sendiri juga memiliki kebiasaan membatik, membuat jilbab, mukena, kerudung, dan busana muslim, yang bisa menggunakan teknik shibori ini. Hasilnya nanti bisa ada varian produk lain. Di mana bahan-bahannya akan murah dan alami, namun memiliki nilai estetika dan harga jual lumayan,” ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono