get app
inews
Aa Text
Read Next : BMKG: Gempa Garut M6,5 Diakibatkan Aktivitas Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

BPBD Kota Tasikmalaya Simulasikan Penanganan Bencana saat Terjadi Gempa Bumi, Libatkan Ratusan Siswa

Senin, 05 Desember 2022 | 15:27 WIB
header img
BPBD Kota Tasikmalaya Simulasikan Penanganan Bencana saat Terjadi Gempa Bumi, Libatkan Ratusan Siswa. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya menggelar simulasi kesiapsiagaan bencana alam gempa bumi, Senin (5/12/2022). Simulasi tersebut dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Galunggung, di Jalan Galunggung, Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar Surahman, mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir ini kejadian gempa bumi kerap terjadi di Jawa Barat, seperti Cianjur, Garut dan Kota Tasikmalaya.

Untuk meminimalisir terjadinya korban, pihaknya bersama SDN Galunggung Kota Tasikmalaya  berinisiatif untuk melaksanakan simulasi kepada peserta didik dan para guru sebagai edukasi dalam kesiapsiagaan bercana khususnya gempa bumi.

“Akhir-akhir ini memang kerap terjadi gempa bumi di Jawa Barat. Atas permintaan dari pihak sekolah dan program kerja BPBD, kami melakukan simulasi penanganan saat terjadinya gempa. Kita berikan edukasi menyelamatkan diri saat terjadinya gempa dan evakuasi para siswa,” kata Ucu Anwar.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 33 tahun 2019 tentang program satuan pendidikan aman bencana (SPAB), lanjut Ucu, pihaknya bersama satuan pendidikan berupaya melakukan pemahaman dan pencegahan serta penanggulangan dampak bencana di sekolah.

“Target kita idealnya setiap sekolah itu memiliki SPAB sendiri dan terbentuknya satgas disetiap satuan pendidikan,” harapnya.

Menurutnya, dari pelaksanaan simulasi penanganan bencana gempa bumi ini menjadi bahan evaluasi mengenai infrastruktur bangunan sekolah, seperti ketinggian, kurangnya jalur tangga sebagai jalan evakuasi dan standar keamanan lainnya.

“Untuk evaluasinya sendiri sebetulnya kita kembali lagi ke perangkat dan infastruktur. Kita tidak pernah memiliki standar keamanan yang jelas disetiap sekolah. Keamanan itu bukan kegempaan saja, bencana non alampun harus menjadi perhatian disetiap satuan pendidikan, seperti ketersiadaan alat pemadam api ringan (apar),” tandasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut