TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Nenek dan kakek pelajar SMP yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya kini mengungsi. Hal itu lantaran rumahnya yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya cucunya meregang nyawa masih dipasang garis polisi.
Kepala Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Amir, mengatakan, pasangan lansia tersebut kini mengungsi karena rumahnya masih dipasang garis polisi.
"Dianaknya, mengungsi dulu karena TKP harus steril," ujar Amir, Kamis (1/12/2022).
Ia menyebut bahwa nenek dan korban kini tinggal bersama anaknya pasca adanya peristiwa yang merenggut nyawa salah seorang cucunya berinisial VA (13).
"Masih satu kampung. Kini tinggal dulu dengan anaknya," ucapnya.
Amir menyebut bahwa rumah nenek korban cukup jauh dengan rumah warga lainnya. Jarak dari rumah korban ke jalan dan tetangga sekitar 50 meter sampai 100 meter.
"Jauh juga rumahnya dari tetangga. Kalau dari jalan sekitar 50 sampai 100 meter," ungkapnya.
Menurut Amir, dirinya mengetahui kejadian adanya warga yang ditemukan meninggal tidak wajar pada Rabu (30/11/2022) petang.
Usai menerima laporan dari warganya, Amir langsung ke lokasi kejadian untuk memastikan kejadian yang dilaporkan warganya.
"Pas saya ke lokasi sudah ada dari Polsek Bantarkalong dan koramil. Sekira pukul 21.30 WIB ada dari Polres dan melakukan olah TKP," ungkapnya.
Ia menambahkan, usai olah TKP, jenazah korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singaparna Medical Center (SMC) Kabupaten Tasikmalaya.
"Ada luka di kening dan telinga, korban langsung dibawa polisi ke rumah sakitnya kemungkinan untuk dilakukan autopsi. Korban diduga menjadi korban pembunuhan," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono