get app
inews
Aa Read Next : Prakiraan Cuaca Tasikmalaya dan Sekitarnya, Selasa 14 Mei 2024: Cerah Berawan Sepanjang Hari

Drop Out dari Kampus, Pemuda Ini Malah Sukses Jadi Miliarder dari Jual Startup Desain

Rabu, 23 November 2022 | 09:24 WIB
header img
Drop Out dari Kampus, Pemuda Ini Malah Sukses Jadi Miliarder dari Jual Startup Desain. Foto: Youtube Starup Grind

JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id – Drop Out (DO) dari kampus, pemuda berusia 30 tahun ini malah sukses jadi miliarder. Dia adalah Dylan Field. Berkat keahliannya menciptakan sebuah platform yang bermanfaat trutama di dunia desain, Dylan Field pun menggemparkan industri teknologi Amerika Serikat (AS).

Saat usianya 20 tahun, Dylan Field bersama temannya mendirikan perusahaan rintisan (startup) teknologi bernama Figma.

Dikutip dari berbagai sumber, Figma merupakan platform desain kolaboratif yang dirintis oleh Dylan Field dan Evan Wallace pada 2012.

Platform tersebut kini menjadi andalan berbagai perusahaan terkenal di dunia, seperti Microsoft, dan berkompetisi langsung dengan beragam produk desain yang ditawarkan aplikasi desain vektor Adobe XD.

Field masuk jajaran miliarder setelah perusahaan yang didirikannya itu diakuisisi Adobe senilai 20 miliar dolar AS atau setara Rp313,14 triliun.

Dylan Field berasal dari Penngrove, California. Dia lahir dari orang tua kelas pekerja. Mendiang ayahnya, Andy bekerja sebagai terapis pernapasan, sementara ibunya Beth adalah guru spesialis sumber daya.

Dia merupakan anak tunggal. Dylan Field sudah menunjukkan bakatnya sebagai jagoan teknologi masa depan di usia muda. Di usia enam tahun, dia sudah mampu menyelesaikan masalah aljabar.

Ayahnya begitu ingat bahwa Dylan Field pernah bosan di sekolah menengah sehingga dia bergaul dengan petugas kebersihan yang ternyata ahli matematika.

Semasa kecil, Dylan Field juga sebenarnya sangat menyukai dunia akting. Dia pernah tampil dalam drama lokal serta pernah muncul di iklan televisi eToys dan Windows XP yang mengawali kariernya di dunia teknologi.

Dylan Field dan Evan Wallace bertemu saat belajar ilmu komputer di Brown University dan memutuskan untuk memulai sebuah perusahaan bersama. Dylan Field diketahui mengambil Beasiswa Thiel.

Namun, dia memutuskan keluar atau drop out dari perguruan tinggi pada 2012 untuk membangun usaha yang kini berdiri dengan nama Figma.

Dylan Field dan Evan Wallace membutuhkan waktu empat tahun untuk meluncurkan versi publik pertama dari papan sketsa virtual mereka untuk para desainer.

Sebagai Co-founder dan CEO Figma, Dylan Field memastikan Figma masih akan tetap beroperasi seperti biasa. Bedanya, Dylan nantinya bakal melapor langsung ke President Adobe, David Wadhwani.

“Kami berencana untuk terus menjalankan bisnis Figma seperti cara kami selalu menjalankan Figma. Selain itu, kami juga bakal terus melakukan apa yang kami anggap terbaik untuk komunitas, budaya kerja, dan bisnis kami," ucap Dylan Field.

Proses akuisisi ini juga bakal membantu Figma untuk memanfaatkan keahlian Adobe di bidang yang tidak dikuasai perusahaan tersebut. Di antaranya desain 3D, video, desain vektor, dan lain sebagainya.

Dengan begitu, bisnis Figma juga bakal ikutan maju. Akuisisi Figma tidak membuat Dylan Field memberikan kepemilikannya penuh kepada Adobe.

Dia masih memiliki sekitar 10 persen dari perusahaan. Forbes memperkirakan kekayaan bersih Dylan Field akan meroket menjadi 2 miliar dolar AS atau setara Rp31 triliun setelah kesepakatan selesai pada 2023.

Itulah kisah Dylan Field, pemuda 30 tahun yang drop out dari kampus dan malah suskses jadi miliarder. Semoga kisah ini dapat menginspirasi untuk semuanya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut