get app
inews
Aa Read Next : Cek Lokasi dan Jadwal Samsat Keliling Kota Tasikmalaya Hari Ini, Rabu, 22 Mei 2024

Kedatangan Anies Baswedan ke Tasikmalaya Diwarnai Unjukrasa Penolakan Sekelompok Massa

Sabtu, 19 November 2022 | 13:26 WIB
header img
Kedatangan Anies Baswedan ke Tasikmalaya Diwarnai Unjukrasa Penolakan Sekelompok Massa. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Heru Rukanda

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sekelompok orang yang tergabung dalam Gerakan Priangan Timur untuk Pemilu Damai berunjukrasa menolak kedatangan Anies Baswedan ke Tasikmalaya, terutama kunjungan di Bumi Priangan, Sabtu (19/11/2022). 

Korlap aksi penolakan kedatangan Anies Baswedan ke Tasikmalaya, Haris Sutarman, mengatakan, penolakan tersebut bukan tidak berdasar. 

Menurutnya, Gerakan Priangan Timur untuk Pemilu Damai melihat perjalanan politik Anies Baswedan yang telah terbukti memecah belah DKI. Di mana saat itu, ketika pergelaran Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies dengan strategi politik identitasnya menjual agama dan ayat untuk mendapat dukungan dari organisasi terlarang seperti HTI dan FPI, yang mana tujuan dari HTI adalah menegakkan khilafah, bahkan terjadi gesekan horizontal di DKI.

"Gerakan Priangan Timur untuk Pemilu Damai mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat Bumi Priangan akan bahaya politik identitas yang diusung Anies Baswedan tersebut, karena dia pasti akan kembali menjual agama dan ayat hanya untuk kepentingan politik," ujar Haris dalam keterangan resminya, Sabtu (19/11/2022).

"Kita ketahui pasca selesai menjabat sebagai Gubernur DKI, tertanggal 16 Oktober 2022, Anies Baswedan sudah mulai melakukan kunjungan-kunjungan ke beberapa daerah, yang tidak bukan dan tidak lain diduga sebagai kegiatan gerilya politiknya untuk meminta dukungan maju dalam pemilihan Presiden tahun 2024," sambungnya. 

Selain itu juga, lanjut Haris, bahaya safari politik identitas Anies Baswedan dapat mengubah Bumi Priangan yang aman dan tentram serta kuat dalam persatuan menjadi terpecah belah, karena kedatangan Anies Baswedan yang bertujuan0} untuk kepentingan kekuasaan dengan menggunakan politik identitas yakni menjual agama dan ayat.

Ia menuturkan, tidak hanya membawa politik identitas, kedatangan Anies Baswedan di Bumi Priangan ini juga bisa dikatakan mencuri start kampanye. 

"Yang kita ketahui tahapan kampanye pemilu masih sangat jauh. Untuk itu kami meminta kepada aparat keamanan, KPU, dan Bawaslu untuk dapat menghalau kepentingan politik identitas yang dibawa Anies Baswedan di Bumi Priangan," ungkapnya. 

"Kami tidak mengancam tetapi sekadar mengingatkan potensi terjadinya gesekan horizontal atas kedatangan Anies Baswedan. Kami akan terus bekerja sama dengan elemen masyarakat lain untuk mengingatkan ancaman integritas bangsa jika kepentingan politik identitas dilakukan mengatasnamakan agama," pungkasnya. 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut