get app
inews
Aa Text
Read Next : BMKG: Gempa Garut M6,5 Diakibatkan Aktivitas Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

BMKG: Gempa Bumi Garut Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia Menujam Lempeng Eurasia

Sabtu, 12 November 2022 | 21:33 WIB
header img
BMKG: Gempa Bumi Garut Termasuk Gempa Tektonik Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia menujam Lempeng Eurasia. Foto: Ilustrasi

JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id - BMKG menyebut bahwa gempa bumi yang berpusat di laut wilayah Selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada pukul 20.18 WIB merupakan gempa tektonik

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,19° LS ; 107,35° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 60 Km arah Selatan Caringin, Garut, Jawa Barat pada kedalaman 53 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menujam di bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( _thrust fault_ )," ujar Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan resminya, Sabtu (12/11/2022).

Ia menuturkan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut dan Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata di dalam rumah dan getaran terasa seperti akan truk berlalu. 

Getaran gempa bumi juga dirasakan di daerah Ciamis dan Cianjur dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. 

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya. 

Daryono menyampaikan, hingga pukul 20.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock) dengan magnitudo M4,1.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ungkapnya. 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.  

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut