7 Kota di Indonesia dengan Kualitas Udara Terburuk, Nomor 1 Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif

JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id – Inilah tujuh kota di Indonesia dengan kualitas udara terburuk. Biasanya kualitas udara yang buruk di suatu wilayah terjadi akibat polusi udara mulai dari asap kendaraan bermotor hingga pembakaran sampah rumah tangga.  

Polusi udara ini akan berdampak pada produktivitas seseorang, terutama untuk kesehatan. Sedangkan akibat jangka panjangnya dapat mengakibatkan kerugian ekonomi dan timbulnya permasalahan sosial ekonomi keluarga dan masyarakat.

Berdasarkan data dari komunitas udara terbesar di dunia, IQAir, menyebutkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kualitas udara terburuk di dunia. Menempati posisi ke-17, Indonesia sebagai negara paling berpolusi di antara 117 negara dunia.

IQAir bekerja sama dengan BMKG dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengolah data kualitas udara di Indonesia. Hasilnya, kualitas udara di Indonesia cukup mengkhawatirkan karena telah melewati 6,9 kali dari NAB polusi yang diperbolehkan. 

IQAir membagi enam kategori kualitas udara yaitu sebagai berikut:

• 0 - 50  :  Baik 
• 51 - 100  :  Sedang 
• 101 - 150  :  Tidak sehat untuk kelompok sensitif 
• 151 - 200  :  Tidak sehat 
• 2001 - 300  :  Sangat tidak sehat 
• 301+  :  Berbahaya

Berdasarkan kategori di atas, terdapat 10 kota di Indonesia dengan kualitas udara terburuk per 20 September 2022 pukul 15.00 dikutip dari laman www.iqair.com.

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia 

1. Jakarta 

Urutan pertama kota yang memiliki kualitas udara buruk di Indonesia adalah Jakarta, dengan kualitas udara yaitu 136. Kualitas udara di Jakarta masuk kategori udara yang tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Kota ini menjadi pusat perkantoran sehingga sudah tidak diragukan lagi udara yang dihasilkannya. Jakarta memiliki udara yang cukup buruk karena dipengaruhi oleh berbagai emisi seperti transportasi dan residensial, ataupun sumber regional dari kawasan industri.

2. Kota Depok, Jawa Barat

Kota selanjutnya dengan kualitas udara terburuk adalah Depok, dengan kualitas udara 126. Kualitas udara di Depok yang masuk dalam kategori udara yang tidak sehat untuk kelompok sensitif.  Udara buruk yang dihasilkan oleh Kota Depok disebabkan oleh polusi dari kendaraan serta polusi dari industri. 

3. Kota Medan, Sumatera Utara

Kota Medan menjadi salah satu kota yang memiliki kualitas udara buruk dengan kualitas udara 119.  Banyak penyebab mengapa kota ini memiliki kualitas buruk yaitu terdapat banyaknya kawasan industri dan polusi yang berasal dari kendaraan bermotor.

4. Kota Dumai, Riau 

Kota Dumai memiliki kualitas udara 91 yang masuk ke dalam kategori dengan kualitas udara yang sedang atau tidak terlalu membahayakan. Penyebab Dumai memiliki kualitas udara yang buruk adalah adanya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi. 

5. Kota Surabaya, Jawa Timur

Kota Surabaya memiliki kualitas udaranya yaitu 84 yang masuk ke dalam kategori kualitas udara yang sedang dan tidak membahayakan. Kota ini berada di batas aman terutama pada saat pagi dan malam hari. Surabaya merupakan kota perdagangan dan jasa sehingga tidak terlalu banyak kawasan industri. 

6. Kabupaten Serang, Banten 

Selanjutnya Kota Serang, Banten dengan kualitas udara 82. Kota Serang termasuk dalam kategori kualitas udara sedang dan tidak begitu membahayakan.  Serang memiliki kualitas udara yang buruk karena terdapat banyak kawasan industri, dan polusi kendaraan bermotor. 

7. Kota Pekanbaru, Riau

Yang terakhir adalah Kota Pekanbaru dengan kualitas udara 77. Kota ini termasuk kota yang tidak terlalu buruk udaranya dibandingkan dengan kota lain yang ada di Indonesia. Kendati dalam kategori sedang, kota ini memiliki polusi udara. Salah satu penyebabnya karena kebakaran hutan dan lahan.  Itu dia kota-kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di regional.inews.id dengan judul "7 Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor Berapa?"

https://regional.inews.id/berita/kota-dengan-kualitas-udara-terburuk-di-indonesia

Editor : Asep Juhariyono