Dicurigai Terpapar Cacar Monyet, Pasien di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Diisolasi

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Seorang warga Kota Tasikmalaya dicurigai terpapar cacar monyet (monketpox). Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra Hendriana, Jumat (9/9/2022).

“Ya, laporannya ada ke kami hari ini,” ujar dr Asep kepada wartawan, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga

Nurhayati Dorong Pemerintah Segera Lakukan Vaksinasi untuk Tangkal Penyebaran Virus Monyet

Dikatakan dia, pihaknya tidak ingin terburu-buru menyebutkan bahwati pasien tersebut suspek cacar monyet karena masih melakukan pengumpulan data.

“Kita masih kumpulkan dulu datanya karena yang dibutuhkan belum lengkap. Kalau datanya sudah lengkap nanti akan dirilis oleh kepala dinas, sekda, atau wali kota,” kata dia.

Ia menjelaskan, kelengkapan data yang dimaksudnya yaitu terkait riwayat perjalanan, sampel daerah, serta data pendukung lainnya. Setelah semuanya terkumpul, baru bisa disimpulkan, apakah memang terpapar cacar monyet atau tidak.

Baca Juga

Hasil Uji Laboratorium Suspek Cacar Monyet di Kota Tasikmalaya, Dinkes: Negatif

“Ini kan baru kecurigaan dari dokter yang memeriksanya. Dicurigai cacar monyet belum suspek. Kalau suspek kan harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Saat ini tim epidemiologi sedang mengumpulkan data-datanya,” ujar dr Asep.

Dia menyebut, kondisi terakhir pasien mengalami gejala umum terpapar cacar lain, yakni adanya bintik-bintik pada kulit. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan lebih lanjut dan mendalam.

“Gejalanya hampir sama dengan penyakit cacar lain seperti cacar air dan lainnya. Kita tidak bisa langsung dapat menyimpulkan bahwa itu sebagai gejala cacar monyet karena apabila hanya melihat kondisi kulit, bisa jadi akan salah mendiagnosis,” jelasnya.

Baca Juga

Dinkes Kota Tasikmalaya Pastikan Pasien yang Diisolasi di RSUD dr Soekardjo Suspek Cacar Monyet

“Saat ini pasiennya sudah masuk ruang isolasi di rumah sakit dr Soekardjo,” pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono