TASIKMALAYA, iNews.id - Nelayan Pantai Pamayangsari, Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, terpaksa merogoh koceknya sendiri untuk menyewa beku, untuk mengeruk pelabuhan yang mengalami pendangkalan, Kamis (4/11/2021).
Kondisi pelabuhan yang dangkal mengakibatkan para nelayan kesulitan untuk mendaratkan perahunya seusai melaut. Hal serupa juga terjadi ketika para nelayan akan pergi melaut. Jika air laut surut, maka sama sekali perahu nelayan tidak bisa keluar pelabuhan.
Untuk menyewa beku, uang sewa yang dikeluarkan para nelayan selama satu jamnya sebesar Rp400 ribu. Setidaknya para nelayan pantai Pamayangsari ini menyewa beku beserta operatornya selama kurang lebih 100 jam, sehingga total biaya sewa beku sekitar Rp40 juta.
Ketua Rukun Nelayan Pantai Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Sana (47) mengatakan, pelabuhan ini awalnya dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya.
Untuk pengembangan dan pemeliharaan pelabuhan setiap tahunnya selalu ada alokasi anggarannya. Namun, setelah keberadaan pelabuhan ini pengelolaannya diserahkan ke Pemprop Jabar dan ternyata sampai saat ini tidak ada alokasi anggaran untuk pemeliharaan atau pengembangan pelabuhan.
“Para nelayan berharap pengerukan bisa membuat lalulintas perahunya kembali normal seperti sediakala tanpa keluhan berarti. Makanya untuk sekadar pengerukan saja kami mau tidak mau akhirnya iuran," ujar Sana.
Para nelayan berharap, Pemprop Jabar kembali memberikan perhatiannya kepada para nelayan di Tasikmalaya. Pasalnya, mereka mengaku cukup kesulitan jika harus bergerak sendiri terutama untuk pemeliharaan dan pengembangan pelabuhan sebagai sarana mereka melaut.
“Retribusi hasil laut selalu diberikan para nelayan yang dikelola oleh koperasi nelayan disana yang kemudian menjadi pemasukan bagi pemerintah,” ucapnya.
Disisi lain, kendati cuaca ekstrim kali ini sedang terjadi tapi sejumlah nelayan mengaku hasil tangkapan ikan saat ini cukup melimpah. Di mana gelombang laut cukup bersahabat, hanya hujan yang disertai petir mengiringi selama mereka berada ditengah laut.
"Kalau gelombang bagus, tapi hujan disertai angin kencang saat ditengah laut selalu terjadi setiap hari. Saya tetap saja pergi melaut, karena tangkapan ikan cukup baik dan variatif. Lumayan banyak dan cukup memuaskan," kata salah seorang nelayan Pantai Pamayangsari, Agus.
Editor : Asep Juhariyono