CIAMIS, iNews.id - Humas MTs Harapan Baru Ciamis, Pesantren Cijantung, Dendeu, mengatakan, ke-11 korban meninggal dunia dalam kegiatan susur sungai tergelincir dan akhirnya terseret arus sungai.
"Saat menyeberang di air yang dangkal mereka tergelincir dan akhirnya terseret arus sungai hingga ke bagian yang dalam," kata dia kepada para wartawan, Sabtu (16/10).
Melihat korban terseret arus, kata Dandeu, para guru dan senior kegiatan ekstrakulikuler yang ikut berusaha untuk menolong. Namun, kata dia, korban terseret ke daerah leuwi (muara dengan air berputar dan dalam).
"Kami berusaha menolong mereka. Namun karena masuk ke daerah leuwi kami tak berani meneruskannya," ujar dia.
Menurut Dandeu, kejadian ini diluar perkiraan mereka. Padahal tiga hari sebelum kegiatan pihaknya telah melakukan survei ke lapangan sekaligus memberi tanda petunjuk arah untuk dilalui peserta.
Selain survei, kata dia, keperluan untuk kegiatan tersebut juga sudah disiapkan secara maksimal. "Kami lakukan survei dulu ke lokasi.
Melakukan pemasangan tanda dan petunjuk arah sesuai kepanduan. Kita juga melakukan rapat persiapan akhir," tutur dia.
Setelah korban terseret arus dan tenggelam, guru pembina meminta pertolongan masyarakat setempat. Warga yang mengetahui kondisi sungai tersebut pun berusaha memberikan bantuan pencarian.
Maman Sulaeman (55), salah seorang warga sekaligus saksi mata kejadian tersebut mengatakan, saat kejadian ia sedang berada di saung kolam tak jauh dari tempat kejadian.
"Saya mendengar teriakan minta tolong dari arah sungai. Setelah saya cek ternyata ada yang tenmggelam. Saya berusaha meminta bantuan Kang Muslim yang biasa berenang di muara sungai ini. Kedalamannya sampai lima meter," ujar dia.
Muslim yang kebetulan ada di sekitar lokasi langsung menolong siswa yang tenggelam. Sedangkan Maman dan warga lainnya berusaha mengamankan ratusan siswa lainnya yang berada di tepian sungai.
"Siswa lainnya panik dan berteriak histeris, seperti kesurupan melihat temannya tenggelam. Demikian pula dengan guru-guru juga terliht panik. Makanya kami arahkan mereka untuk ke lokasi aman," ujar dia.
Menurut Muslim, jenazah korban yang dievakuasinya terbawa arus berputar di dalam muara. Korban, kata dia, tidak tersangkut dibebatuan karena di dasar muara itu hanya tanah cadas.
"Tidak ada yang nyangkut di batu. Korban terbawa arus berputar di muara tersebut. Makanya jenazah korban tak muncul ke permukaan air," ujar lelaki yang sering diminta pertolongan saat ada kejadian seperti itu.
Tak lama setelah dilakukan pencarian oleh Muslim dan warga setempat, petugas SAR gabungan tiba di lokasi.
Upaya pencarian dengan melibatkan tim SAR dan masyarakat setempat pun akhirnya menemukan ke-11 korban yang meninggal. Pencarian dilakukan hingga pukul 19.30 WIB.
Editor : Asep Juhariyono