Masih Diinfus, Mantan Pemain Timnas Ini Tegar Antar Jenazah Anak Tercinta Bripda Diego ke Pemakaman

WAMENA, iNews.id – Jenazah Bripda Fernand Diego Rumaropen, anggota Brimob Yon D Wamena, Sat Brimob Polda Papua yang gugur diserang KKB di wilayah Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya dimakamkan.

Jenazah Bripda Fernand Diego Rumaropen dimakamkan secara kedinasan di Taman Makam Bahagia, Wamena, Senin (20/6/2022).

Kepergian Gogo sapaan akrab Fernand Diego Rumaropen tentunya meninggalkan duka bagi keluarga.  Ribuan pelayat datang ke rumah duka untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada Gogo.

Jenazah Gogo dilepas secara militer di rumah duka Jalan Trikora Wamena setelah satu malam disemayamkan.

Kapolres Jayawijaya AKBP Muhamad Safei memimpin langsung upacara pelepasan jenazah di rumah duka dan selanjutnya dibawa ke tempat pemakaman di Taman Makam Bahagia, Wamena. 

Bupati Jayawijaya John Richard Banyak mewakili pihak keluarga besar Gogo menyerahkan jenazah kepada pihak Kepolisian Polres Jayawijaya untuk selanjutnya dimakamkan secara kedinasan.

Dari pantauan iNews.id, isak tangis ribuan pelayat yang hadir tak terbendung saat peti jenazah ditutup dan dibawa keluar dari rumah duka menuju mobil jenazah. 

Isak tangis Ibunda Gogo, Suzan Elisabeth Merani tak terbendung. Dia kemudian dibopong oleh beberapa keluarganya menuju mobil jenazah. 

Sementara itu, Ayah Gogo, Pieter Rumaropen, mantan pemain Timnas Sepak Bola Indonesia terlihat juga harus dibopong beberapa keluarga dan anggota Brimob. 

Meski tangan masih diinfus, Pieter tetap terlihat tegar untuk mengantarkan anak tercintanya ke tempat peristirahatannya yang terakhir. 

Upacara pemakaman Gogo yang digelar di Taman Makam Bahagia Wamena dilaksanakan dalam suasana haru. Semua orang memberikan penghormatan terakhir bagi Bripda Fernand Diego Rumaropen.

Sebelumnya, Anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen tewas dibacok oleh orang tidak dikenal (OTK) di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (18/6/2022). Bripda Diego terluka parah karena dibacok menggunakan parang.

Editor : Asep Juhariyono