Suasana saat arus balik di Jalan Raya Gentong Tasikmalaya. (Foto: Dok. iNewsTasikmalaya.id/Heru Rukanda)
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Jabar Idat Rosana menambahkan, kendaraan yang digunakan pemudik akan didominasi oleh kendaraan pribadi, baik mobil ataupun sepeda motor.
Mobil diprediksi mencapai 28,6 persen, sementara sepeda motor sekitar 21,5 persen.
Sisanya menggunakan kendaraan angkutan umum seperti bus kota (17,38 persen), kereta api (9,7 persen), pesawat (8,13 persen) dan sisanya lewat jalur laut/sungai.
Diperkirakan, pemudik dengan mobil memilih istirahat di rest area baik di dalam jalan tol atau jalan arteri. Sementara pemotor akan memilih istirahat di kawasan SPBU.
"Kami mengantisipasi penumpukan kendaraan saat istirahat, baik di rest area dan SPBU, agar tidak mengganggu lalu lintas," ujarnya.
Ia menuturkan, total personel dishub baik di tingkat Jabar hingga kabupaten/kota yang akan bertugas selama arus mudik dan balik mencapai sekitar 5.000 orang.
Personel akan diturunkan di jalur mudik hingga di posko-posko sepanjang jalur mudik di Jabar. Dishub Jabar sendiri telah melakukan sejumlah antisipasi selama momen mudik, di antaranya menyediakan informasi terpadu angkutan Lebaran Si Manis dan menyiarkan secara langsung (live streaming) kondisi lalu lintas, melalui radio dan internet.
Dishub Jabar juga menyiapkan posko mudik di terminal bandara, dermaga dan rest area dengan total 42 titik.
Sementara itu, menghadapi musim mudik Lebaran Idul Fitri 1443 H/2022, Polres Tasikmalaya Kota telah melakukan berbagai persiapan, salah satunya dengan menempatkan pos-pos pengamanan dan pelayanan di sepanjang jalur mudik mulai dari Gentong Kadipaten hingga ke perbatasan dengan Kabupaten Ciamis maupun Kota Banjar.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait