TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Aksi unjukrasa ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM Tasikmalaya sempat diwarnai aksi saling dorong antara massa aksi dan petugas keamanan di depan pintu masuk DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (11/4/2022).
Massa aksi yang hendak menerobos masuk ke halaman DPRD Kota Tasikmalaya dapat dicegah. Massa aksi pun kemudian membakar ban di jalan sebagai bentuk kekecewaan.
Kendati demikian, aksi unjukrasa mahasiswa menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan 3 periode presiden tidak sampai terjadi kericuhan yang berarti.
Ribuan mahasiswa sebelumnya datang dengan berjalan kaki dari Simpang 3 Jati ke depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya. Mereka membawa spanduk berisi kecaman terhadap pemerintah.
Sejumlah perwakilan massa aksi pun melakukan orasi di atas mobil komando menyampaikan aspiranya. Selain penolakan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan 3 periode presiden, massa aksi juga menolak kebijakan pemerintah terkait kanaikan harga BBM.
Tak hanya itu, massa aksi juga meminta Ketua DPRD Kota Tasikmalaya untuk menyetujui tuntunan mereka.
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim pun akhirnya menemui ribuan mahasiswa yang melakukan aksi unjukrasa di depan kantornya.
“Kami terima semua aspirasi yang disampaikan para mahasiswa dan akan disampaikan ke DPR,” ujar Aslim.
Di samping itu, Aslim juga mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada semuanya sehingga dalam penyampaian aspirasi para mahasiswa berjalan lancar dan kondusif.
“Terima kasih kepada pak kapolres, pak dandim dan yang lainnya sehingga aksi ini berjalan aman,” ucapnya.
Usai menggapi segala tuntutan ribuan mahasiswa, Aslim pun menandatangani sejumlah tuntutan yang diajukan massa aksi.
Dalam membacakan kesempatan itu, mahasiswa juga memintan Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan, menandatangani surat pernyataan tersebut sebagai saksi.
Kapolres menegaskan, dalam hal ini pihaknya hanya sebatas mengamankan aksi unjukrasa agar berjalan lancar sehingga dirinya tak bisa melakukan apa yang diminta oleh para mahasiswa meski sekadar menjadi saksi.
"Tanda tangan saya harus berdasarkan hukum. Saya mohon maaf, tidak mungkin untuk tanda tangani itu," ujar kapolres.
Aszhari pun kepada semua elemen yang terlibat dalam pengamanan aksi unjukrasa para mahasiswa sehingga aksi berjalan lancar dan kondusif.
“Saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya sehingga aksi berjalan lancar dan aman,” tandasnya.
Usai menyampaikan aspirasnya, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Tasikmalaya ini pun membubarkan diri dengan tertib.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait