Banjir Sukaresik Tasikmalaya Belum Surut, Petugas Evakuasi Siswa Gunakan Perahu Demi UAS

Kristian
Siswa dievakuasi menggunakan perahu oleh petugas gabungan di Desa Tanjungsari untuk mengikuti ujian akhir semester. Foto:iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id — Genangan air akibat banjir yang menerjang empat kampung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, masih belum menunjukkan tanda-tanda surut hingga Kamis (22/5/2025) pagi. 

Kondisi ini memaksa petugas gabungan mengevakuasi para pelajar menggunakan perahu agar tetap bisa mengikuti ujian akhir semester.

Bencana banjir tersebut dipicu oleh luapan Sungai Citanduy dan Cikidang, setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras selama dua hari berturut-turut.

Berdasarkan pantauan di lapangan sekitar pukul 08.36 WIB, air masih menggenangi sejumlah pemukiman dan akses utama desa. Tinggi air bervariasi antara 30 sentimeter hingga 1 meter, menyebabkan kendaraan tidak dapat melintasi jalan penghubung antarwilayah.

Untuk memastikan proses pendidikan tetap berjalan, petugas dari BPBD, Tagana, TNI, dan Polri berjibaku mengevakuasi para siswa menggunakan perahu karet dan kendaraan truk. 

Para pelajar dari tingkat SMP hingga SMA tetap mengikuti ujian meskipun harus menerobos banjir.

“Evakuasi kami fokuskan kepada anak sekolah dan warga yang hendak bekerja. Akses dari Tanjungsari menuju pusat kecamatan masih terputus akibat banjir,” ujar Sertu Totong As'ari, Babinsa Desa Tanjungsari.

Ia menambahkan, pelaksanaan ujian yang sedang berlangsung membuat proses evakuasi menjadi prioritas. Meski dalam keterbatasan, pihaknya memastikan pelajar tetap dapat hadir di sekolah dengan selamat.

“Kami maksimalkan evakuasi ini agar pelajar tetap bisa mengikuti ujian kenaikan kelas,” tambah Totong.

Selain membantu pelajar, petugas juga terus melakukan patroli di titik-titik terdampak, khususnya di wilayah Bojongsoban, yang hingga kini masih tergenang air hingga setinggi satu meter. 

Patroli dilakukan untuk mengantisipasi kondisi darurat seperti gangguan kesehatan atau kejadian lain yang memerlukan pertolongan cepat.

Di tengah situasi sulit ini, para pelajar tetap menunjukkan semangat belajar. Salah satu siswa kelas 9, Rizki Fadilah, mengatakan bahwa ia harus tetap berangkat ke sekolah meski jalan dari rumahnya telah tergenang air.

“Karena sedang ujian, saya tetap harus masuk. Jalan kaki atau naik motor tidak bisa, jadi ikut perahu. Terima kasih kepada petugas yang membantu,” ucap Rizki.

Biasanya, Rizki dapat pergi ke sekolah dengan berjalan kaki atau mengendarai motor. Namun, kali ini ia harus melewati banjir yang belum kunjung surut demi mengikuti ujian pentingnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari pemerintah desa dan tim penanggulangan bencana, banjir di Sukaresik telah berdampak pada 4.122 Kepala Keluarga (KK).

Selain merendam rumah warga, air juga merusak 43 hektar kebun, 83 hektar lahan persawahan, dan 31 hektar kolam ikan.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network