BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Kreativitas warga Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kota Banjar, dalam menyuarakan keresahan mereka terhadap kondisi jalan rusak berhasil mencuri perhatian.
Aksi protes warga dilakukan dengan cara tak biasa: menanam pohon pisang dan pepaya di tengah jalan serta memasang spanduk bertuliskan Jalan Tak Berdaya.
Sindiran ini secara langsung menyinggung program Pemerintah Kota Banjar yang mengusung jargon Berdaya, sehingga menjadi pukulan simbolis terhadap kepemimpinan Wali Kota Sudarsono dan Wakil Wali Kota Supriana.
Aksi tersebut dilakukan di Jalan Bantarpendey-Cikembang, jalur penting yang menghubungkan Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis. Jalan ini sudah lama rusak parah dan terakhir kali diperbaiki sekitar tahun 2016–2017.
“Setiap musim hujan, jalan berubah seperti kubangan. Bukan hanya memperlambat aktivitas pertanian, tapi juga menyebabkan kecelakaan. Bahkan, sudah ada korban meninggal dunia,” ungkap Kepala Dusun Cipariuk, Nuryan, kepada wartawan.
Menurut Nuryan, aksi penanaman pohon dan pemasangan spanduk merupakan hasil musyawarah warga yang sudah lelah dengan janji-janji perbaikan yang tak kunjung terealisasi. Mereka juga berencana untuk menyampaikan langsung keluhan tersebut ke Pemerintah Kota.
“Kami sudah sepakat, langkah awal kami akan menyurati dan menemui langsung Pak Wali Kota. Kalau tetap tidak ada tindak lanjut, maka warga siap turun aksi lagi,” tegasnya.
Merespons sindiran keras dari warga, Wali Kota Banjar Sudarsono mengakui bahwa tidak ada alokasi anggaran untuk pembangunan jalan dalam APBD murni tahun ini.
“Memang dalam APBD saat ini belum tercantum anggaran untuk perbaikan jalan tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (13/5/2025).
Namun ia menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Pihaknya sedang berusaha mengakses sumber pendanaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat.
“Kami paham ini menjadi kebutuhan mendesak masyarakat. Kami sedang berupaya mencari solusi pendanaan dari luar APBD. Semoga bisa diakomodasi dalam APBD Perubahan nanti,” jelas Sudarsono.
Warga Dusun Cipariuk berharap langkah nyata segera dilakukan, karena bagi mereka jalan rusak bukan sekadar hambatan fisik, tapi juga penghalang laju kehidupan ekonomi dan keselamatan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
