Sebelumnya, ia mengaku telah beberapa kali menunaikan ibadah umrah. Namun menurutnya, haji memiliki dimensi spiritual dan fisik yang jauh lebih kompleks.
“Kalau umrah lebih ringan rukun dan tahapannya. Tapi haji itu lebih lengkap, ada wukuf di Arafah, mabit, melontar jumrah, dan membutuhkan kesiapan fisik serta mental yang lebih besar,” jelasnya.
Aslim juga menyampaikan harapannya agar seluruh rangkaian ibadah haji yang dijalani dirinya, keluarga, dan seluruh jemaah berjalan lancar.
Ia pun meminta doa dari masyarakat agar bisa menjalani ibadah dengan khusyuk dan kembali ke tanah air dengan predikat haji mabrur.
“Kami memohon doa dari masyarakat Kota Tasikmalaya, agar semua proses ibadah kami diberi kelancaran, kekuatan, dan kesehatan. Kami juga insyaAllah akan mendoakan yang terbaik untuk Kota Tasikmalaya dari Tanah Suci,” tuturnya.
Ia menambahkan, ibadah haji bukan hanya soal perjalanan spiritual pribadi, tapi juga momentum untuk memperbaiki diri dan membawa dampak positif setelah kembali.
“Haji mabrur itu bukan sekadar status, tapi terlihat dari perubahan perilaku dan amal setelah pulang. Semoga kami bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi ke depan,” ungkapnya.
Terkait persiapan dan keberangkatan, Aslim mengaku tidak mengalami kendala berarti sejak proses pendaftaran hingga tahap akhir menjelang keberangkatan.
“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Semoga hingga selesai ibadah nanti pun tetap diberi kelancaran,” tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
