
CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ciamis menyiapkan strategi khusus guna memastikan pelaksanaan kurban berjalan aman, higienis, dan sesuai tuntunan syariat Islam.
Drh. Asri Kurnia, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakkan Ciamis, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ciamis untuk memperkuat aspek edukasi dan pengawasan teknis.
“Kami sudah berdiskusi dengan MUI terkait penyembelihan yang halal dan higienis. Dalam waktu dekat, panitia teknis akan dibentuk dan disebar ke seluruh kecamatan di Kabupaten Ciamis,” ujarnya, Kamis (8/5/2025).
Lebih dari 40 petugas teknis dari UPTD serta tenaga lapangan akan diturunkan untuk mengawasi kondisi hewan kurban sebelum dan saat penyembelihan. Fokus utama mereka adalah memastikan hewan dalam kondisi sehat, cukup umur, dan bebas dari penyakit menular.
“Kalau gigi susu hewan belum tanggal, artinya belum cukup umur. Maka hewan itu tidak layak dikurbankan. Ini penting agar masyarakat mendapatkan daging yang aman dan halal,” tegas drh. Asri.
Tak kalah penting, sekitar 450 juru sembelih halal (Juleha) yang telah mendapatkan pelatihan teknis sejak 2014 akan kembali diberdayakan. Para Juleha ini dipilih berdasarkan kompetensi, mulai dari pemahaman agama, keterampilan menyembelih, hingga kekuatan fisik dalam menangani hewan besar.
“Petugas penyembelih dipilih dengan cermat. Tidak hanya tahu teori, tapi juga mampu menjalankan tugasnya secara profesional dan sesuai nilai-nilai keislaman,” ungkapnya.
Mulai minggu depan, sosialisasi penyembelihan yang baik dan benar akan digelar untuk para panitia kurban, peternak, serta tokoh masyarakat. MUI Ciamis direncanakan akan turun langsung memberikan materi penyuluhan.
Drh. Asri juga mengimbau masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan hewan untuk segera menghubungi Disnakkan, UPTD setempat, atau pemerintah desa.
“Pemilihan hewan kurban bukan sekadar rutinitas tahunan. Ada tanggung jawab besar di baliknya. Kita semua wajib memastikan hewan yang dipotong benar-benar memenuhi kriteria kesehatan dan syariat,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait