BANDUNG, iNewsTasikmalaya.id – Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meminta warga Tasikmalaya terutama yang berada di pesisir pantai selatan untuk berhati-hati dan waspda terhadap segala bentuk potensi bencana alam salah satunya gempa bumi dan tsunami.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung telah memetakan wilayah yang paling tinggi terdampak tsunami jika terjadi gempa bumi megathrus atau zona subduksi di Pantai Selatan Jawa Barat (Jabar) terjadi.
BMKG menyebut, pesisir pantai Kabupaten Tasikmalaya terancam gelombang tsunami setinggi 23 meter.
Menanggapi hal tersebut, Kang Uu sapaan akrab Wagub Jabar mengatakan, apa yang disampaikan BMKG merupakan perkiraan dan itu sesuai dengan teorinya.
“Jadi apapun perkiraan dari BMKG itu sesuai dengan teori tapi belum pasti. Karena kepastian hanya milik Allah SWT,” ujar Kang Uu di Kota Tasikmalaya, Kamis (24/3/2022).
Ia menuturkan, prakiraan BMKG harus menjadi perhatian semua masyarakat karena memang Tasikmalaya merupakan daerah yang masuk rawan bencana dan tsunami.
“Itu semua harus menjadi perhatian bagi kita bahwa Tasikmalaya sebagai daerah yang rawan tsunami dan jangan mengabaikan. Bahkan jangan sampai tidak percaya sehingga kita tetap seenaknya dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari,” kata dia.
“Waspada harus, tapi jangan dijadikan kepastian. Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh masyarakat Tasikmalaya untuk tetap berhati-hati dan waspada,” sambung Kang Uu.
Mantan Bupati Tasikmalaya ini mengingatkan warga Tasikmalaya agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap setiap potensi bencana yang bisa datang kapan saja.
“Seandainya ada gejala-gejala alam yang lain daripada yang lain, kita harus waspada dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu wilayah yang terancam terkena gelombang tsunami paling tinggi jika gempa megatrhust atau zona subduksi di Pantai Selatan Jawa Barat (Jabar) terjadi.
Hal tersebut disampaikan Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Geofisika Bandung Sandy Nur Eko dalam seminar daring yang digelar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Senin (21/3/2022).
Sandy menyebut, ada ancaman gelombang tsunami setinggi 23 meter jika gempat megathrust terjadi khususnya di Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
"Pantai Cipatujah, Tasikmalaya, ketinggian maksimum tsunami yang akan melanda jika terjadi gempa di zona megathrust adalah 23 meter, dengan waktu tiba sekitar 15 menit," ujar Sandy.
Dikatakan dia, BMKG juga telah memetakan wilayah mana saja di Jabar yang akan mengalami dampak paling besar bencana tersebut.
Dari pemetaan itu, BMKG memprediksi lima kabupaten di Jabar akan mengalami dampak paling besar yakni untuk lima kabupaten yang memiliki pesisir selatan, mulai dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
Dia menyebutkan, kekuatan gempa yang telah dipetakan diprediksi dengan magnitudo 8,7 baik di zona subduksi Selat Sunda atau selatan Jawa Barat.
Selain Tasikmalaya, ujar dia, Kecamatan Pamengpeuk, Garut, juga terancam terkena tsunami setinggi 18 meter jika gempa megathrust terjadi. Kurang lebih, tsunami tersebut bakal sampai 15 menit ke bibir pantai sejak terjadinya gempa.
Kemudian Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, terancam terkena gelombang setinggi 18 meter dengan waktu sekitar 18 menit sampai ke pesisir setelah gempa.
Sedangkan Pantai Pangandaran diprediksi bakal terkena gelombang tsunami dalam waktu 36 menit usai terjadi gempa megathrust dengan ancaman gelombang setinggi 15 meter.
Dengan begitu, menurut dia, pesisir selatan Jawa Barat memiliki waktu berkisar 10 hingga 30 menit untuk merespon dengan cepat mitigasi masyarakat guna menghindari dampaknya. Perhitungan waktu itu pun menurut dia perlu diasumsikan dengan prediksi waktu gelombang tiba dikurangi waktu peringatan yang dikeluarkan sebelum terjadinya tsunami.
"Jadi bisa dikatakan Jawa Barat ini sangat rawan karena berhadapan langsung dengan subduksi di selatan Jawa itu," kata dia.
Masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai selatan pun diminta untuk selalu waspada dengan segala bentuk bencana salah satunya gempa bumi yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait