“Waspada harus, tapi jangan dijadikan kepastian. Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh masyarakat Tasikmalaya untuk tetap berhati-hati dan waspada,” sambung Kang Uu.
Mantan Bupati Tasikmalaya ini mengingatkan warga Tasikmalaya agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap setiap potensi bencana yang bisa datang kapan saja.
“Seandainya ada gejala-gejala alam yang lain daripada yang lain, kita harus waspada dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu wilayah yang terancam terkena gelombang tsunami paling tinggi jika gempa megatrhust atau zona subduksi di Pantai Selatan Jawa Barat (Jabar) terjadi.
Hal tersebut disampaikan Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Geofisika Bandung Sandy Nur Eko dalam seminar daring yang digelar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Senin (21/3/2022).
Sandy menyebut, ada ancaman gelombang tsunami setinggi 23 meter jika gempat megathrust terjadi khususnya di Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
"Pantai Cipatujah, Tasikmalaya, ketinggian maksimum tsunami yang akan melanda jika terjadi gempa di zona megathrust adalah 23 meter, dengan waktu tiba sekitar 15 menit," ujar Sandy.
Dikatakan dia, BMKG juga telah memetakan wilayah mana saja di Jabar yang akan mengalami dampak paling besar bencana tersebut.
Dari pemetaan itu, BMKG memprediksi lima kabupaten di Jabar akan mengalami dampak paling besar yakni untuk lima kabupaten yang memiliki pesisir selatan, mulai dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait