
Disinggung soal dibolehkan atau tidaknya armada truk pengangkut tambang pasir yang sering melintasi jalan di kampungnya jika jalan tersebut sudah diperbaiki, Hasbi menungkapkan, berkaitan hal itu pihaknya akan melakukan komunikasi denga warga lainnya.
"Untuk jawaban itu, harus berembuk dulu, karena di sana juga ada sebagaian masyarakat mencari rezeki di sana. Yang jelas, kami warga minta sekarang minta perbaiki jalan dulu," tegas Hasbi.
Selain itu, Hasbi mengungkapkan, bahwa keinginan warga yang meminta jalan rusak tersebut diperbaiki sudah diajukan pada kegiatan Musrenbang tingkat kecamatan.
"Kita sampaikan, tapi gak tau disampaikan kesini gak tau enggak. Ini jalan rusak, jaraknya mungkin 5 km lebih," jelasnya.
Sementara itu, Asda 3 Pemkot Tasikmalaya, Asep Maman Permana menjelaskan, terdapat dua tuntutan yang disampaikan warga yang harus diselesaikan pemerintah.
"Yang pertama arus lalu lintas angkutan truk yang mengganggu masyarakat terutama akibat daripada arus lalu lintas yang melintasi jalan tersebut menimbulkan polusi udara. Kedua ya berkaitan dengan masalah jalan rusak, mungkin diakibatkan oleh yang dipakai muatan truk yang berlebih," ungkapnya.
Menindaklanjuti aspirisasi itu, Asep pun membenarkan, bahwa pihaknya bersama DPUTR dan sejumlah dinas terkait akan melakukan pengecekan terhadap jalan rusak yang ada di Kampung Cibatu dan Kampung Bengkok.
"Kami akan secepatnya mengecek ke lokasi, bersama sama dengan rekan dengab DPUTR, Satpol PP, pihak kecamatan dan kelurahan. Setelah datanya cukup menyeluruh, nanti akan didiskusikan penanganan teknis maupun non teknis," ucap Asep.
Terkait bisa atau tidaknya perbaikan jalan dilaksanakan tahun ini, Asep menegaskan, akan memperjuangkan tuntutan warga tersebut. "Kita akan upayakan saja, secepatnya," pungkas Asep.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait