
Geram atas lemahnya manajemen, Lalak bersama warga menuntut Pemkot mengambil langkah tegas. Mereka mendesak pemerintah untuk sementara mengambil alih pengelolaan sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup hingga Kamisama dapat menyelesaikan evaluasi internal.
“Kami berharap kejadian ini menjadi peringatan tegas. Pemerintah harus lebih cermat dalam mengawasi perusahaan pengelola sampah. Jangan biarkan masyarakat terus menjadi korban,”katanya.
"Protes ini bukan hanya soal tumpukan sampah; ini adalah perjuangan warga untuk memastikan pelayanan publik tidak disandera oleh kepentingan korporasi,"tambahnya.
Kepala Kawasan Kamisama, Delta Naufal mengatakan, sebagai pengelola, mengakui kelalaian mereka. Namun, alih-alih memberikan solusi konkret, mereka menyalahkan momen Lebaran sebagai biang kerok. "Kami hanya memiliki lima petugas, dan kapasitas sampah meningkat hingga tiga kali lipat selama Lebaran,”pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait