TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kondisi kendaraan pemadam kebakaran (damkar) di Kota Tasikmalaya sangat memprihatinkan. Dari lima unit yang tersedia, hanya satu yang masih layak digunakan, sementara lainnya rusak parah. Bahkan, petugas pernah bertugas dengan mobil tanpa rem, mempertaruhkan nyawa mereka saat menangani kebakaran.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengungkapkan bahwa kendaraan damkar di kota ini sudah tidak layak pakai. Dari lima unit yang tersedia, tiga merupakan hibah dari Kabupaten Tasikmalaya, sementara dua lainnya hasil pembelian Pemkot.
"Semuanya tidak layak dipakai, bahkan yang dua unit terpaksa digunakan meski tanpa rem," ujar Ucu dalam sambutannya pada kegiatan Musrenbang Sektoral BPBD Kota Tasikmalaya RKPD 2026 di RM Sambel Hejo, Kecamatan Tamansari, Selasa (25/2/2025).
Parahnya, sepanjang tahun 2024, tercatat 77 kejadian kebakaran yang hanya bisa ditangani dengan dua unit mobil damkar yang remnya blong.
"Saya sendiri pernah mengalami situasi di mana mobil damkar harus ngebut ke lokasi kebakaran tanpa rem. Ujungnya, kami menabrak mobil lain. Untungnya, yang ditabrak juga mobil damkar," katanya.
Kota Tasikmalaya memiliki 10 kecamatan dan 69 kelurahan, yang idealnya membutuhkan minimal satu unit pemadam kecil di setiap kecamatan. Namun, kenyataannya, fasilitas damkar sangat terbatas.
Selain itu, dengan semakin banyaknya bangunan bertingkat, seharusnya kota ini memiliki firefighter truck dengan tangga agar pemadaman bisa dilakukan secara efektif.
"Kami butuh perhatian dan dukungan semua pihak. Ini bukan hanya untuk petugas damkar, tapi untuk keselamatan masyarakat Kota Tasikmalaya," tegas Ucu.
Tak hanya kendaraan, kondisi petugas damkar pun memprihatinkan. Mereka masih dianggap sebagai pegawai kelas dua, bahkan tidak memiliki kantor sendiri.
"Kami berharap tahun ini ada pembangunan kantor untuk damkar di kompleks Dinas Perhubungan dan Kominfo. Itu pun kalau tidak hanya sekadar janji," kata Ucu.
Komandan Regu (Danru) Damkar Kota Tasikmalaya, Budi Permana, membenarkan bahwa hanya satu unit kendaraan yang masih bisa digunakan.
"Dari lima unit, tiga sudah tidak bisa dipakai sama sekali. Satu lagi kalau dipaksakan dipakai, akan overheat dan pompa airnya tidak berfungsi. Mobil-mobil ini sudah seperti rongsokan," ungkapnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa banyak mobil mengalami rem blong, sehingga sangat berisiko bagi petugas yang bertugas di lapangan.
Budi berharap Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Viman-Diky, bisa segera memperhatikan kondisi damkar.
"Yang paling mendesak adalah kantor dan kendaraan layak pakai. Percuma ada mobil kalau kantor tidak ada," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait