Materi yang disampaikan mencakup pengenalan fungsi OJK, kewaspadaan terhadap pinjaman online ilegal dan investasi bodong, serta pengelolaan keuangan yang baik.
“Edukasi ini penting agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan terhindar dari jerat investasi ilegal yang merugikan,” ungkap Melati.
Selain program edukasi, OJK Tasikmalaya bersama Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga menggelar Rapat Pra Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) pada 21 Januari 2025.
Rapat ini bertujuan merumuskan program kerja tahun 2025 untuk mendongkrak inklusi keuangan di wilayah tersebut.
Rapat dihadiri oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, dinas terkait, serta perwakilan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) dari sektor perbankan, BPR, dan Lembaga Keuangan Mikro.
Beberapa program unggulan yang dibahas meliputi Simpanan Pelajar (SimPel), Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K), Business Matching, serta Sekolah Pasar Modal.
Dengan kolaborasi yang solid dan program kerja yang terencana, OJK Tasikmalaya optimis mampu mewujudkan masyarakat yang lebih melek finansial dan menciptakan iklim ekonomi yang sehat dan berkelanjutan di Priangan Timur.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait