CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq, MA, menegaskan pentingnya pendidikan berbasis pesantren dalam membentuk karakter santri yang moderat, demokratis, dan memiliki kemampuan diplomasi.
Hal ini disampaikan dalam orasi ilmiah bertajuk "Peran Pendidikan bagi Kaum Remaja dalam Menghadapi Post-Truth" di Pondok Pesantren Darussalam, Ciamis, Kamis (13/2/2025).
Menurut Dr. Fajar, santri memiliki peluang luas di berbagai sektor kehidupan.
“Menjadi santri berarti bisa menjadi siapa saja dan bermanfaat di mana saja. Tidak ada ruang publik di negeri ini yang tidak tersentuh oleh peran santri,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pendidikan pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk karakter mandiri dan berdaya saing.
Dalam orasinya, Dr. Fajar menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda di era post-truth, terutama akibat perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
"Jika kita hanya mengandalkan hafalan, kita akan kalah oleh mesin. Yang perlu kita latih adalah kemampuan berpikir kritis, menganalisis informasi, dan berargumentasi dengan fakta yang kuat," tegasnya.
Ia juga mengingatkan tentang dampak negatif penggunaan gawai yang berlebihan, yang dapat menurunkan kualitas pemahaman ilmu pengetahuan dan memengaruhi kesehatan mental.
"Screen time masyarakat Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia, mencapai 6-7 jam per hari. Sayangnya, banyak informasi yang dikonsumsi tidak menambah wawasan yang positif," tambahnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait