Ia berharap sektor perhotelan di Tasikmalaya terus berkembang, meskipun kota ini bukan destinasi wisata utama.
Menurutnya, berbagai acara dan event yang digelar di Tasikmalaya, baik berskala lokal maupun regional, menjadi daya tarik tersendiri yang mendorong pertumbuhan sektor perhotelan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tasikmalaya, Susi Susanti, turut membenarkan adanya peningkatan okupansi hotel yang signifikan.
"Saat ini, okupansi hotel berkisar antara 70 hingga 90 persen. Namun, menjelang malam tahun baru, angka ini diperkirakan menyentuh 90 persen," ungkap Susi.
Ia juga mencatat pertumbuhan positif jumlah hotel di Kota Tasikmalaya. Saat ini, terdapat 16 hotel berbintang dan 36 hotel non-berbintang yang beroperasi di wilayah ini.
"Kepercayaan wisatawan sangat penting. Kami harus memastikan mereka mendapatkan pengalaman terbaik selama menginap agar mereka tertarik untuk kembali," kata Susi.
Peningkatan okupansi hotel di Tasikmalaya tidak hanya mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap liburan akhir tahun, tetapi juga menjadi sinyal positif bagi sektor perhotelan di kota ini.
Dengan beragam paket spesial, pelayanan berkualitas, dan fasilitas yang memadai, Tasikmalaya siap menyambut tahun baru dengan optimisme tinggi.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait