Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Tasikmalaya, Imin Suhaimin, menjelaskan bahwa P2WKSS merupakan program strategis dalam pemberdayaan perempuan.
Penilaian mencakup berbagai aspek, mulai dari sarana prasarana hingga potensi pemberdayaan masyarakat.
“Kami mencari lokasi dengan perbandingan jelas antara kondisi awal dan perubahan setelah program dilaksanakan. Kampung Calista dipilih karena memenuhi kriteria tersebut, termasuk budaya unggulan mereka, seperti kebiasaan membaca di lingkungan sekitar,” kata Imin.
Ia juga menyoroti pentingnya pelatihan yang diberikan kepada masyarakat. “Pelatihan menjahit, memasak, hingga edukasi mitigasi bencana menjadi nilai tambah. Selain itu, kami menilai potensi jangka panjang, apakah pemberdayaan ini bisa berkelanjutan atau tidak,” jelasnya.
Pj Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukamana, turut hadir dan menyampaikan harapannya agar Kampung Calista mampu meraih prestasi di tingkat Jawa Barat. Ia memuji kebersihan lingkungan dan semangat gotong royong masyarakat setempat.
“Saya melihat Kampung Calista sangat bersih, masyarakatnya kompak, dan pemberdayaannya berjalan luar biasa. Ini bisa menjadi inspirasi untuk kampung-kampung lain di Kota Tasikmalaya. Harapannya, prestasi ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus ditingkatkan,” kata Asep.
Ia juga menekankan pentingnya menularkan keberhasilan ini ke wilayah lain. “Semoga pola pemberdayaan seperti ini bisa diterapkan di kecamatan lain, sehingga lebih banyak kampung yang memiliki karakter literasi dan kreativitas tinggi seperti Kampung Calista,” tambahnya.
Pengumuman pemenang program P2WKSS tingkat Jawa Barat akan dilakukan pada 13 Desember 2024 mendatang. Seluruh pihak di Kota Tasikmalaya berharap Kampung Calista dapat membawa pulang gelar juara pertama sebagai wujud keberhasilan bersama dalam pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas lingkungan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait