CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Ancaman paham radikalisme, intoleransi, dan terorisme terus menjadi tantangan serius bagi keberlangsungan persatuan bangsa. Generasi muda, sebagai penerus cita-cita negara, kerap menjadi sasaran utama penyebaran ideologi berbahaya ini.
Menyadari ancaman tersebut, Polri melalui Satgaswil Jabar 88 Anti Teror bersama Yayasan Anshorul Islam menggelar program edukasi kebangsaan di SMAN 2 Ciamis pada Jumat (29/11/2024).
Menguatkan Nilai Kebangsaan Sejak Dini
Dalam kegiatan ini, para siswa mendapatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pondasi utama melawan ideologi yang mengancam harmoni bangsa.
“Kegiatan ini bertujuan menanamkan semangat nasionalisme dan mencegah berkembangnya paham radikalisme, intoleransi, dan ekstremisme di kalangan generasi muda. Mereka adalah penjaga masa depan bangsa,” kata Kepala Tim Priangan Timur Satgaswil Jabar 88 AT Polri, Kompol Wahyono.
Menurut Wahyono, penting bagi masyarakat, terutama pelajar, untuk menyadari keberadaan ancaman ideologi radikal di sekitar mereka.
“Melalui edukasi ini, kami berharap siswa tidak hanya memahami bahayanya, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menangkal pengaruh buruk tersebut,” tambahnya.
Peran Pendidikan dalam Menangkal Radikalisme
Selain pihak kepolisian, Yayasan Anshorul Islam juga turut memberikan materi untuk memperkuat wawasan kebangsaan siswa.
Pembina yayasan tersebut, Ustaz Muhammad Iqbal, menekankan bahwa pemahaman yang benar terhadap Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa adalah kunci utama dalam menjaga keberagaman dan mencegah konflik.
“Melalui penanaman nilai kebangsaan yang kokoh, kita bisa menciptakan masyarakat yang harmonis sekaligus melindungi generasi muda dari ideologi radikal yang dapat merusak persatuan,” jelas Iqbal.
Membangun Generasi Muda Berkarakter Nasionalisme
Kepala SMAN 2 Ciamis menyatakan bahwa program ini sejalan dengan visi sekolah untuk membentuk siswa yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kuat.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap siswa dapat tumbuh menjadi individu yang cinta tanah air dan berkomitmen menjaga persatuan bangsa,” ungkapnya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Polri ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan generasi muda yang tangguh menghadapi berbagai ancaman ideologi.
Dengan kolaborasi antara institusi pendidikan, aparat keamanan, dan organisasi masyarakat, diharapkan benih-benih radikalisme dapat ditekan sejak dini.
Edukasi ini menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus membangun generasi muda yang cinta tanah air dan siap menjadi pelindung persatuan bangsa.
Editor : Asep Juhariyono